APKPI Gelar 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023
Terbaru

APKPI Gelar 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023

Mengusung tema keselamatan pertambangan yang tangguh, menuju pertambangan Indonesia yang sehat, selamat dan produktif.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Tim APKPI saat berfoto seusai rapat koordinasi dan audiensi dengan Kementerian ESDM. Foto: Istimewa
Tim APKPI saat berfoto seusai rapat koordinasi dan audiensi dengan Kementerian ESDM. Foto: Istimewa

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perusahaan tambang, penghasil tambang terbesar dan memiliki jumlah pekerjaan tambang terbanyak di dunia. Oleh karena itu  sudah seharusnya Indonesia juga dikenal sebagai negara yang mengelola keselamatan pertambangan yang terbaik di dunia.

Demikian disampaikan oleh Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI), Alwahono saat rapat koordinasi persiapan 1st Indonesian Mine Safety Summit (IMSS) 2023 di Bogor, Kamis (15/5) kemarin. “Komoditas tambang kita tersebar hampir di seluruh tanah air, dari Aceh hingga Papua. Ini membuktikan bahwa tambang merupakan salah satu kekayaan terbesar di Indonesia,” ujar Alwahono

Menurut data yang dikumpulkan APKPI, hingga saat ini jumlah izin pertambangan di Indonesia sudah di atas 5000. Bahkan tercatat 4.150 lebih adalah pemegang izin Usaha pertambangan Minerba. Kondisi tersebut menunjukan pekerjaan di sektor pertambang menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, dengan jumlah pekerja diperkirakan lebih dari 300 ribu orang.

Mengutip data resmi dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), nilai investasi dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan investasi sub sektor minerba pada tahun 2022 mencapai AS$ 5,69 miliar. Angka tersebut lebih besar dari target AS$ 5,01 miliar atau sebesar 113,5 persen dari yang direncanakan pemerintah.

Baca juga:

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diatas kata Alwahono, APKPI sebagai lembaga yang mewadahi lebih dari  250.000 pekerja tambang dari 4.150 lebih pemegang izin usaha pertambangan Minerba di Indonesia terus berupaya mendorong terwujudnya pengelolaan keselamatan yang tangguh, menuju pertambangan Indonesia yang aman, efisien, produktif yang terbebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

“Ini adalah Temu Profesi keselamatan pertambangan terbesar untuk pertama kalinya di Indonesia, sebagai salah satu upaya kita bersama dalam mendorong hal tersebut di atas,” ujar Alwahono.

Ia mengharapkan kegiatan ini juga menjadi ajang meningkatkan kesadaran bagi seluruh insan pertambangan Indonesia untuk terus berupaya mewujudkan pengelolaan keselamatan pertambangan yang tangguh (resilient) sesuai dengan tema 1st IMSS 2023. Yakni “Keselamatan Pertambangan yang Tangguh, Menuju Pertambangan Indonesia yang Sehat, Selamat dan Produktif”.

Tags:

Berita Terkait