Beragam Tantangan Penggunaan AI yang Perlu Diantisipasi
Utama

Beragam Tantangan Penggunaan AI yang Perlu Diantisipasi

Antara lain bias informasi, pertanggungjawaban hukum, data kurang akurat, sampai jejak karbon yang berdampak terhadap lingkungan.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Webinar bertema Mitigasi Risiko Pengaruh Artificial Intelligence (AI) pada Sektor Ketenagakerjaan, Kamis (13/7/2023). Foto: ADY
Webinar bertema Mitigasi Risiko Pengaruh Artificial Intelligence (AI) pada Sektor Ketenagakerjaan, Kamis (13/7/2023). Foto: ADY

Perkembangan teknologi semakin tak terbendung, bahkan beberapa jenis pekerjaan yang biasanya dikerjakan manusia bisa diganti dengan teknologi antara lain kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kondisi tersebut sedianya menjadi tantangan tersendiri. Lantas apa saja yang perlu diantisipasi dalam penggunaan AI?.

Chief Executive Officer (CEO) Kata.AI, Irzan Raditya mengatakan penggunaan AI dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Sederhananya teknologi AI adalah mesin berbasis komputer disematkan beragam data sehingga mampu melakukan prediksi yang tepat dalam berbagai bentuk medium. Misalnya, AI bisa digunakan untuk generate teks, foto, video, kode, audio, 3 dimensi dan lainnya.

Irzan menjelaskan di sektor industri kreatif seperti pembuatan film, AI bisa digunakan untuk membuat video dengan menggunakan teks. Salah satu tantangan perkembangan AI adalah disinformasi, sehingga sulit untuk membedakan mana informasi yang benar atau tidak. “Ini menjadi tantangan tersendiri ke depan,” katanya dalam Webinar bertema Mitigasi Risiko Pengaruh Artificial Intelligence (AI) pada Sektor Ketenagakerjaan, Kamis (13/7/2023).

Baca juga:

Perusahaan yang mengimplementasikan AI, menurut Irzan akan mendapat berbagai manfaat salah satunya produktivitas. Tapi jangan lupa, ada risiko yang perlu diantisipasi misalnya algoritma yang menjadi basis AI dibuat oleh manusia, begitu juga dengan data yang dihimpun. Oleh karena itu tim yang membuat aplikasi berbasis AI harus berasal dari beragam latarbelakang.

Misalnya ada AI yang digunakan hakim di Amerika Serikat (AS) untuk membantu memberikan pertimbangan hukum sebelum memutus perkara. Teknologi itu digunakan karena sebelumnya rasisme di AS sangat marak sehingga sanksi yang diberikan kepada warga kulit hitam cenderung lebih berat ketimbang kulit putih.

Tantangan berikutnya soal siapa yang bertanggungjawab terhadap penggunaan AI tersebut, apakah pengguna atau pengembangnya. AI bukan teknologi yang bisa berdiri sendiri karena perlu pengelolaan manusia. Informasi yang disajikan AI kadang juga tidak akurat. Irzan memberikan contoh ada pengacara di luar negeri yang menggunakan AI untuk menangani kasus tentang keterlambatan penerbangan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait