Berebut Anak
Jeda

Berebut Anak

Sepasang suami istri yang telah bercerai, memperebutkan perwalian anak-anaknya. Hakim akhirnya memenangkan sang bapak. Gara-garanya, sang bapak menyamakan anak-anak itu seperti Pepsi yang keluar dari vending machine.

Bacaan 2 Menit
Berebut Anak
Hukumonline

Ada sebuah cerita menarik yang beredar di internet melalui e-mail. Entah apakah cerita ini benar-benar terjadi atau hanya merupakan junk mail. Tapi kalau cerita ini benar-benar terjadi di luar negeri sana, mungkin kita tidak perlu minder lagi terhadap putusan hakim di sini yang seringkali ajaib.

Cerita bermula ketika sepasang suami istri mengajukan gugatan perceraian di pengadilan negeri setempat (memang tidak disebutkan negaranya). Walaupun masalah percerainnya sendiri beres, ada problem yang muncul. Apalagi kalau bukan mengenai perwalian bagi anak-anak mereka.

Kasih suami istri bisa putus di tengah jalan, tetapi kasih ayah dan ibu sepanjang jalan. Walaupun keduanya telah berpisah, mereka tidak mau berpisah dengan anak-anak yang dicintainya.

Sang Ibu bersikeras ia yang menghadirkan anak-anak itu ke dunia. Karena itu, ibu itu bersikeras ialah yang seharusnya mendapat hak perwalian atas anak-anak itu.

Si Ayah juga menginginkan hak perwalian atas anak-anak tersebut. Hakim menanyakan pada pria itu apa argumennya, sehingga ia merasa lebih berhak mendapat perwalian bagi anak-anak itu ketimbang ibu mereka.

Setelah hening selama beberapa saat, si pria bangkit dari kursinya dan menjawab: "Yang mulia, jika saya memasukkan satu dollar ke dalam sebuah vending machine dan sekaleng Pepsi keluar, apakah Pepsi itu menjadi milik saya atau milik vending machine tersebut?"

Anda bisa saja tertawa, tapi ternyata hakim memberikan hak perwalian itu kepada pria tersebut.

Entah apa yang ada dalam benak hakim itu. Apakah ia benar-benar berpikir bahwa anak-anak sama dengan Pepsi dan seorang ibu sama dengan vending machine? Tinggal masukkan koin, lalu plung..plung..plung... keluarlah Pepsi yang dingin dan segar.

Tags: