Direktur jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sangat mengapresiasi penuh komunitas dan lembaga kebudayaan yang berinisiatif dalam memajukan kebebasan berkesenian di Indonesia.
Ditemui dalam kesempatan peluncuran sistem pemantauan kebebasan berkesenian oleh lembaga nirlaba Koalisi Seni, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Rabu (10/5). Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, melihat inisiatif oleh lembaga maupun komunitas terhadap kebebasan berkesenian akan menentukan kebijakan pemerintah kedepannya.
“Saya senang ada inisiatif kebebasan berkesenian yang menghimpun data-data pembatasan terhadap kebebasan berkesenian. Saya lihat datanya komprehensif dan itu nanti bisa menjadi penentuan kebijakan ke depan,” ujarnya kepada Hukumonline.
Baca juga:
- Bersama UNESCO, Koalisi Seni Luncurkan Sistem Pemantauan Kebebasan Berkesenian
- Koalisi Seni Bimbing Pelaku Seni dalam Menggunakan Dana Abadi Kebudayaan
Koalisi Seni yang didukung oleh UNESCO, secara resmi meluncurkan sistem pemantauan kebebasan berkesenian yang mewadahi laporan kejadian pelanggaran kebebasan berkesenian yang dialami oleh seniman dan penikmat seni di Indonesia.
Melalui ini, Koalisi Seni dan UNESCO berkolaborasi dalam membuat sebuah penelitian guna mengetahui kondisi kebebasan berkesenian di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.
Hal ini merupakan sebuah inisiatif Koalisi Seni untuk kebebasan berkesenian di Indonesia. Sejak orde baru, kebebasan berkesenian masih menjadi isu pelik di Indonesia khususnya di lingkup pelaku seni dan penikmat seni.