Saat ditanya mengenai program kerja yang akan ia jalani, Herri mengungkapkan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Dari evaluasi tersebut ia menilai akan mudah untuk menentukan arah pekerjannya mulai dari kelebihan, kekurangan, dan peluang untuk maju.
“Terutama kita konsolidasi dulu, kita lihat dulu banyak evaluasi atau apa kelebihan, kekurangan, dan peluang untuk maju dan apa saja hambatannya. Semua ini nanti kita petakan dulu baru kita lakukan strategi dan sinergi bersama karena kita tidak bisa bekerja sendiri,” imbuh Herri.
Ia tidak menampik bahwa pekerjaan sebagai Ketua PT DKI Jakarta bukan pekerjaan yang mudah, karena harus memberikan performa terbaik pada PT DKI Jakarta, apalagi DKI Jakarta memiliki lima Pengadilan Negeri yang harus terus dimonitoring.
Pada pelantikan tersebut, Ketua Mahkamah Agung juga memberi banyak pekerjaan rumah dan target yang diberikan secara khusus kepada Ketua Pengadilan Tinggi yang baru saja dilantik. Hal ini membuat Herri harus mengkondisikan pengadilan yang dapat dipercaya masyarakat.
“Kita punya target dari ketua Mahkamah Agung bahwa kita harus mengkondisikan pengadilan yang transparan, akuntabel, kredibel, dan dipercaya,” kata dia.
Pekerjaan besar sebagai Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menanti Herri, untuk itu ia juga terbuka untuk bekerjasama dengan pihak eksternal.
“Kerjasama dengan eksternal sangat bagus, kita terbuka pada publik juga pada pers. Karena itu bagian dari pada pengadilan untuk dikoreksi dan diberikan masukan. Tidak ada masalah, kami terbuka,” tuturnya.
Berkarir lebih dari 35 tahun lamanya didunia kehakiman membuat Herri selalu menanamkan bekerja untuk memberikan yang terbaik dari hari ke hari. Harapannya sebagai Ketua PT DKI Jakarta yang baru dilantik, Herri hanya ingin memberikan yang terbaik.
“Harapannya, saya terus memberikan yang terbaik bagi pada pencari keadilan,” katanya.