Insiden Wakil Rakyat
Jeda

Insiden Wakil Rakyat

Belum lama rasanya, anggota wakil rakyat kita yang terhormat telah menyuguhkan aksi kekerasan pada Sidang Tahunan MPR 2001 lalu. Belum hilang ingatan itu, insiden serupa terulang kembali. Bahkan, aksi saling pukul pun nyaris terjadi.

Bacaan 2 Menit
Insiden Wakil Rakyat
Hukumonline

Peristiwa yang dapat menurunkan kredibilitas anggota dewan itu terjadi  dalam rapat dengar pendapat Komisi V DPR dengan Direksi Jamsostek di Gedung Nusantara I DPR/MPR (28/11).

Para lakon aksi kekerasan anggota Dewan itu adalah Alvin Lie Ling Piao dari Fraksi Reformasi dan Gusti Basan Burnia asal Fraksi FPDI Perjuangan.  Aksi itu berawal dari celetukan Lie yang ditujukan pada Gusti karena kesal atas sikap Gusti yang kerap memotong pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada para Direksi Jamsostek tersebut.

"Rupanya sudah ada Jubir Jamsostek, nih," celetuk Lie dengan gaya menyindir. Celetukan Lie inilah yang kemudian berlanjut di luar sidang, setelah sebelumnya saling bantah. Di luar sidang, keduanya makin bersitegang. Bahkan, saling memegang kerah.

Umpatan kasar pun keluar dari kedua jagoan itu, tak peduli itu berbau sara. Sempat terdengar umpatan Gusti,  yang menyerang Lie sebagai seorang keturunan Tionghoa. Untungnya, Angelina Andaris Patisiana dari Fraksi PDI Perjuangan keburu datang, sehingga aksi dua jagoan Senayan itu tidak berlanjut.

Dua orang kekar 

Ternyata kegaduhan belum usai. Pasalnya, ada dua orang berbadan kekar berteriak lantang mengumpat Lie sebagai biang provokator.   Bahkan, keduanya mengikuti Lie yang anggota Komisi V DPR dari PAN ini sampai ke depan pintu lift. Wartawan dan petugas keamanan DPR lalu berkerumun di sekitar Lie.

Melihat banyaknya orang memperhatikan tingkah keduanya, termasuk kamera-kamera televisi, mereka berdua lalu kabur meninggalkan Lie. Padahal awalnya mereka sempat menghalangi Lie yang ingin menekan tombol lift untuk naik ke ruangan kerjanya. 

Makin seru saja ulah anggota Dewan ini. Aksi saling dorong anggota FUD pada Sidang Tahunan MPR 2001 saja ternyata tidak cukup. Umpatan kasar berbau sara dan aksi saling pegang kerah ternyata masih ingin mereka suguhkan. Jangan-jangan, benar olok-olokan Gus Dur dulu bahwa DPR kita ini memang masih seperti Taman Kanak-Kanak. 

Jadi jangan harap anggota Dewan bisa beretika politik dengan benar selama mereka masih bertikai sendiri. Padahal belum lama lho, Wakil rakyat itu membahas dan mengesahkan Tap MPR Nomor VI/MPR/2001 soal Etika Kehidupan Berbangsa. 

Tags: