Jadi Lembaga Sui Generis, Kekayaan INA Dipisahkan dari Kekayaan Negara
Terbaru

Jadi Lembaga Sui Generis, Kekayaan INA Dipisahkan dari Kekayaan Negara

Dan hal terpenting adalah kerugian yang dialami INA dalam melaksanakan investasi merupakan keuntungan dan kerugian INA (Ps. 158 ayat 4 UU 11/2020), bukan kerugian negara.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 5 Menit

Efektivikasi INA sebagai SWF dapat terwujud baik apabila pengelolaan dan pertanggungjawaban kelembagaan, kekayaan, dan keuangan dilakukan secara efektif, transparan, dan akuntabel. Dian menjelaskan, menurut teori hukum keuangan publik, efektivitas terwujud apabila memenuhi syarat: tidak adanya regulasi berlebihan (overregulated): berkurangnya prosedur dan sistem birokratisasi dan politisasi (debirocatism and depolitism); penguatan pengendalian internal yang profesional; minimalisasi pemeriksaan keuangan yang konservatif; mengurangi hambatan tafsir hukum yang berlebihan.

INA sebagai SWF mempunyai format hukum ideal apabila seluruh regulasi pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan negara pada umumnya, dan regulasi serta standar pemeriksaan keuangan negara pada umumnya, tidak berlaku untuk INA secara konsisten. Dengan demikian, lanjutnya, INA membangun suatu sistem tersendiri yang efektif, transparan, dan akuntabel, yang tetap dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah melalui Dewan Pengawas dan Presiden, sehingga konsepnya adalah more-benefit, less-regulation, best- governance.

Untuk mendukung INA sebagai SWF, norma, sistem, dan standar harus dilengkapi dan diperkuat menyangkut: protokol antar-wewenang bagi Presiden, Dewan Pengawas, dan Dewan Direktur; Prosedur pengelolaan dan pertanggungjawaban, rincian tugas, fungsi, wewenang sampai semua unit lengkap dan tuntas; dan subtansi pelaksanaan menyangkut alas hukum dan alas fakta ditata secara transparaan dan prosedur, INA mempunyai pedoman pengaturan tersendiri, yang dikompilasi dalam Integrasi Protokol Investasi.

“Di Singapura, itu mereka less regulation dimana tidak ada regulasi yangmenyulitkan untuk mencapai manfaat lebih besar. Tidak ada tafsir regulasi lain di luar norma, standar, dan sistem yang diatur sendiri, sehingga perdebatan norma sangat hampir tidak ada,” tutupnya.

Tags:

Berita Terkait