KADIN Minta Perbankan Introspeksi Diri
Berita

KADIN Minta Perbankan Introspeksi Diri

Meningkatnya kasus pembobolan dana nasabah yang terungkap belakangan ini sangat mungkin menghilangkan kepercayaan masyarakat.

MVT
Bacaan 2 Menit
KADIN minta perbankan intropeksi diri terkait maraknya kasus<br> pembobolan dana nasabah. Foto: Ilustrasi (Sgp)
KADIN minta perbankan intropeksi diri terkait maraknya kasus<br> pembobolan dana nasabah. Foto: Ilustrasi (Sgp)

Maraknya kasus pembobolan dana nasabah perbankan belakangan ini meningkatkan kekhawatiran masyarakat. Imbasnya, kepercayaan masyarakat terhadap bank dan produk-produknya dikhawatirkan semakin menurun. Karena itu, perbankan perlu jujur dan transparan mengenai langkah antisipatif dan reaksi yang mereka lakukan.

 

Demikian disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Suryo Bambang Sulisto. Menurutnya, pihak perbankan tidak perlu segan mengakui kesalahan sistem keamanan mereka dan segera melakukan koreksi diri.

 

“Kita minta bank jujur ke para nasabah, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang salah, akui saja. Dan sampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memperbaikinya,” kata dia di Jakarta, Kamis (31/3).

 

Menurut Suryo, meningkatnya kasus pembobolan dana nasabah yang terungkap belakangan ini sangat mungkin menghilangkan kepercayaan masyarakat.

 

“Lihat saja yang baru terungkap belakangan ini, bank besar dengan skala internasional. Kita yang nasabah awam tentu beranggapan bank seperti itu punya sistem keamanan dana yang bagus dan aman. Ternyata kan bobol juga,” sergahnya.

 

Karena itu, Suryo berpesan agar perbankan terbuka pada masyarakat. “Agar kepercayaan masyarakat, terutama nasabah pulih,” pintanya.

 

Sebagaimana diberitakan hukumonline, seorang pegawai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, Citibank, ditangkap dalam kasus pembobolan dana nasabah. MD, si pegawai, bahkan telah menduduki jabatan tinggi di Citibank, yaitu Senior Relation Manager. Dengan jabatan itu, ia dipercaya mengurus nasabah deposito di atas Rp500 juta.

Tags: