Kekayaan Teten
Jeda

Kekayaan Teten

Mau menghitung kekayaan dengan cepat, contohlah Teten Masduki. Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) yang getol memerangi korupsi itu merinci kekayaannya mulai dari deposito, tanah, kompor, sampai ayam pelung. Hanya dalam tempo sepuluh menit!

Bacaan 2 Menit
Kekayaan Teten
Hukumonline

Farid Fakih dari Government Watch (GOWA) menantang Teten untuk mengumumkan harta kekayaannya. Teten, yang hadir sebagai pembicara dalam seminar mengenai "Pengawasan Publik terhadap Kekayaan Penyelenggara Negara dalam Mencegah Korupsi dan Nepotisme"  langsung menyanggupi.

Selama menunggu gilirannya menjawab pertanyaan, Teten terlihat sibuk menulis. Ternyata, Koordinator ICW itu sedang mendaftar kekayaannya saat itu juga. Setelah itu, Teten pun mulai membacakan daftar 'harta karun'-nya itu.

"Pendapatan saya Rp4 juta per bulan, sedangkan istri saya Rp10 juta per bulan. Setidaknya itu yang dia bilang sama saya karena saya tidak pernah lihat struknya," ceplos Teten dengan logat Sundanya yang masih kental.

Selanjutnya, Teten mendapat honor sebagai pembicara dari seminar-seminar. Honornya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta per seminar. Maklum, sebagai tokoh anti-korupsi, ia laris manis sebagai pembicara untuk seminar dengan tema korupsi.

Putra keempat dari delapan bersaudara pasangan Masduki dan Ena Hindasah ini mengaku mempunyai sebidang tanah di tanah kelahirannya, Limbangan, Garut, seharga Rp40 juta.

Tanah itu dibelinya tiga tahun lalu seharga Rp500 sampai Rp1.000 per meternya. "Dan tanah itu masih atas nama kakak saya karena pakai KTP-nya dia," jelas Teten. Ia juga masih memiliki koleksi tanah lainnya di Tangerang yang dibelinya pada 1994 seharga Rp6,5 juta.

Bagaimana dengan tabungan dan deposito? Tenang, ternyata Teten juga punya keduanya. Menurutnya, depositonya berjumlah Rp 50 juta, sedangkan tabungannya hanya Rp 200 ribu.

Halaman Selanjutnya:
Tags: