Kemendag Targetkan Digitalisasi 1000 Pasar Rakyat Tiap Tahun
Terbaru

Kemendag Targetkan Digitalisasi 1000 Pasar Rakyat Tiap Tahun

Target ini diupayakan lewat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pihak swasta.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjawab pertanyaan pers dalam International Conference on Regulating Technology in Asia di Universitas Pelita Harapan, Kamis (7/3/2024). Foto: WIL
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjawab pertanyaan pers dalam International Conference on Regulating Technology in Asia di Universitas Pelita Harapan, Kamis (7/3/2024). Foto: WIL

Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk seluruh sektor perdagangan, mulai dari digitalisasi pasar hingga digitalisasi pembayaran. Semua hal ini bertujuan untuk menumbuhkan perdagangan baik transaksi secara konvensional maupun elektronik.

“Meski belum se-advance milik negara lain, tapi ini komitmen pemerintah dalam penggunaan teknologi yang juga menjadi salah satu bagian dari kemajuan zaman,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga kepada Hukumonline dalam International Conference on Regulating Technology in Asia di Universitas Pelita Harapan, Kamis (7/3/2024).

Baca juga:

Sejak tahun 2022 lalu, Kemendag telah menetapkan kebijakan untuk bekerja sama dalam digitalisasi pasar rakyat dan pelaku UMKM. Kemendag melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk upaya itu, misalnya dengan Bank Indonesia melalui program transaksi nontunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Kemendag juga menggandeng pihak swasta seperti pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia dan pemanfaatan ride hailing melalui Grab. Upaya lainnya dengan penerapan situs web pasar, informasi harga dan pencatatan omzet pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), penerapan informasi harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), serta penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah dan nasional.

“Target kami di 2022-2024 adalah digitalisasi pasar sebanyak 1000 pasar setiap tahunnya,” kata Jerry. Ia menjelaskan saat ini sudah banyak pasar di daerah selain Jakarta telah didigitalisasi. Langkah itu dimulai dengan pembayaran melalui QRIS. “Ini praktik nyata soal inklusi keuangan terjadi,” Jerry menambahkan.

Inklusi keuangan akan memudahkan penjual dalam mempertanggungjawabkan uangnya jika ingin melakukan pinjaman untuk penambahan modal di bank. Adanya penataan uang masuk dan keluar yang rapi lewat digitalisasi akan meningkatkan kepercayaan dari pihak bank.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait