“KH Hasyim Asy’ari kan sudah diangkat menjadi pahlawan nasional, secara otomatis pasti tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa. Jadi dalam kamus atau buku pelajaran sejarah yang diajarkan, pasti nama Beliau ada. Pun demikian nama Gus Dur,” ungkapnya.
Jazilul Fawaid menegaskan Kamus Sejarah Indonesia perlu direvisi agar sejarah yang ada menjadi lurus, tidak kabur, dan berbelok. Bagaimanapun, kamus itu perlu disusun ulang dan bila perlu melibatkan sejarawan dan pihak lain.
“Menulis sejarah yang benar dan sesuai fakta itu sangat penting agar bangsa ini mengerti peran dan perjuangan para ulama dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Dengan demikian para generasi selanjutnya bisa menauladani,” pungkasnya.