Mantan Menteri Lingkungan Hidup Akui Adanya Lobi Dari Pihak Monsanto
Berita

Mantan Menteri Lingkungan Hidup Akui Adanya Lobi Dari Pihak Monsanto

Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim mengakui ada lobi dari pihak Monsanto. Sempat dilakukan dua kali pertemuan?

Gie
Bacaan 2 Menit
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Akui Adanya Lobi Dari Pihak Monsanto
Hukumonline

 

Selain mengakui adanya lobi, Nabiel juga mengakui mengenal nama-nama seperti Michael Villareal dan Harvey Goldstein dari PT Harvest Internasional. Ia tidak menjelaskan lebih jauh sejauh mana ia mengenal kedua orang tersebut. Menurut Nabiel, Jakarta adalah desa yang besar untuk mengenal dua orang seperti Michael maupun Harvey. Keterlibatan Harvest Internasional sebagai konsultan, menurut Nabiel adalah mengantar pihak Monsanto maupun anak perusahaannya dalam melakukan lobi.

 

Lebih lanjut, Nabiel tidak menemukan adanya penyimpangan di KLH seputar Monsanto. Ia menjelaskan, tentang dikeluarkannya Surat Keputusan sementara merupakan produk dari tim interdep Departemen Pertanian. Sedangkan pihak KLH tidak termasuk dalam tim interdep tersebut. Nabiel menambahkan memang SK sementara untuk Monsanto tidak menggunakan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

 

Bungaran dan Witoelar

Seusai pertemuan dengan Nabiel, Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan akan mengundang sejumlah nama untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan Monsanto.

 

Menurut Erry, dalam waktu dekat ia akan memanggil mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih dan Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar. Sedangkan untuk pemanggilan Nabiel, Erry belum dapat menentukan kapan Nabiel akan dipanggil kembali. Menurutnya, saat ini ia telah memberikan dokumen kepada Nabiel untuk dipelajari.

Untuk menindaklanjuti skandal penyuapan Monsanto terhadap pejabat senior Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai bergerak. Hari ini (Rabu, 12/1) KPK mengundang mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH), Nabiel Makarim untuk memberikan keterangan seputar skandal penyuapan pejabat Indonesia senilai AS$50 ribu.

 

Nabiel datang ke kantor KPK di Jalan Veteran III Jakarta Pusat sekitar pukul 12.00 WIB. Ia berada di dalam ruang pimpinan KPK selama hampir tiga jam. Ditemui usai memenuhi ‘undangan' Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, Nabiel menuturkan beberapa hal yang diketahuinya tentang Monsanto. Menurut dia masalah Monsanto bukan hal baru sehubungan dengan kapas transgenik. Kasus ini bahkan sudah sempat masuk pengadilan pada tahun 2001.

 

Namun, untuk kasus penyuapan yang dilakukan Monsanto kepada senior environment official sebagaimana disebut Departemen of Justice Amerika Serikat (AS), Nabiel mengatakan bahwa ia baru mengetahui hal tersebut setelah membaca berita di media massa.

 

Mantan menteri di era Kabinet Gotong Royong itu mengakui perihal adanya lobi yang dilakukan oleh pihak Monsanto. Lobi itu ada, tapi tetap memakai aturan yang ada ujarnya.

 

Lobi tersebut dilakukuan dalam satu dua kali pertemuan. Sayang, ia tidak menjelaskan kapan dan dimana pertemuan itu dilakukan. Apakah lobi dalam pertemuan itu tersangkut dengan suap yang kini dihebohkan? Nabil menegaskan bahwa lobi tersebut bukan lobi terkait dengan penawaran uang maupun permintaan uang. Lobi, kata Nabiel, adalah hal yang biasa terjadi  semasa ia menjabat Menteri. Hanya saja yang harus dipermasalahkan adalah bagaimana orang yang dilobi bisa dipengaruhi atau tidak, tegas Nabiel.

Tags: