Melihat Dampak Negatif Bisnis Pakaian Impor Bekas
Terbaru

Melihat Dampak Negatif Bisnis Pakaian Impor Bekas

Tak saja dampak kesehatan dan lingkungan, tapi juga ekonomi. Masyarakat diimbau agar lebih memahami dampak negatif thrifting pakaian bekas impor ilegal bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di banyak negara lain.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Arsjad menilai, Indonesia saat ini memiliki banyak brand pakaian lokal yang memiliki kualitas mumpuni dan bahkan sudah merambah pasar global. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan di Indonesia perlu fokus pada upaya dan kampanye bangga belanja dan mengenakan produk buatan Indonesia serta mempromosikan produk terbaik usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Mari bersama-sama mempromosikan produk-produk lokal yang berkualitas dan mendukung perekonomian kita. Dengan cara ini, kita dapat membangun industri pakaian Indonesia yang kuat dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.

Terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita, mengatakan tren thrifting pakaian bekas impor dapat mengancam upaya pemerintah dalam mendorong penciptaan lapangan kerja. Menurutnya, tren thrifting dikhawatirkan menjadi celah usaha bagi importir nakal.


“Ketika kita tidak aware (sadari) di depan seperti ini, ini akan jadi keberlangsungan dan importir bisa melihat ini sebagai celah usaha, bahayanya itu. Itu akan jadi multiplier effect untuk industri kita apalagi pakaian ini kan padat karya. Itu jadi PR lagi, bagaimana seandainya padat karya yang hancur, tenaga kerja kita yang luar biasa ini mau kerja di mana,” katanya sebagaimana dikutip dari laman Antara.

Baginya, thrifting pakaian bekas bakal mengganggu utilitas industri. Sebab selain dilarang, pakaian bekas impor yang harganya lebih murah dikhawatirkan akan mengganggu pasar dalam negeri. Terlebih di momentum jelang hari raya lebaran menjadi momentum untuk mendongkrak penjualan sandang.


“Memang PR-nya pengawasan, tapi kalau kami sendiri sih sebenarnya menanamkan bagaimana konsumen kita untuk cinta pakai produk dalam negeri,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait