Menerka Pergerakan Ekonomi 2021 dari Sudut Pandang Pemerintah dan Pelaku Usaha
Berita

Menerka Pergerakan Ekonomi 2021 dari Sudut Pandang Pemerintah dan Pelaku Usaha

Keberlangsungan ekonomi Indonesia bergantung pada program vaksinasi.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit

“Impor barang baku dan barang modal sudah meningkat,” ujar Airlangga.

Permintaan akan Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Airlangga pun mengungkapkan bahwa tahun lalu realisasi KUR mencapai target 100 persen. “Penggunaan dari financial technology (fintech) juga sudah baik, angkanya sudah mencapai Rp140 triliun. Fintech adalah proxy untuk kegiatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM),” ucap Menko Airlangga.

Ketahanan sektor eksternal juga masih terjaga dengan baik. Hal ini didukung oleh neraca perdagangan yang telah mengalami surplus selama 8 bulan berturut-turut hingga sepanjang tahun 2020, serta surplus secara kumulatif mencapai 21,74 miliar USD. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan bahwa ekspor Indonesia masih bergerak.

Prestasi ini, lanjut Airlangga, didukung oleh beberapa produk manufaktur seperti CPO dan turunannya, batu bara, logam, elektronik, perhiasan, dan industri kertas. Sektor tersebut merupakan beberapa sektor yang bisa menopang perekonomian nasional.

Airlangga juga menuturkan bahwa IHSG dan nilai tukar Rupiah tengah membaik. Rupiah mencatat penguatan tertinggi sejak Maret 2020. “Indonesia adalah salah satu negara yang mampu menjaga pergerakan nilai tukar dibandingkan dengan negara-negara lain,” terangnya.

Pemerintah pun berkomitmen untuk mendukung program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN). “Angka terkait dengan alokasi pemulihan ekonomi di tahun 2021 besarnya 553 triliun, yang bila dibandingkan dengan tahun 2020 realisasinya adalah 579,78 triliun. Artinya Pemerintah sudah melihat bahwa pemulihan ekonomi di tahun 2021 ini memerlukan support yang sama dengan tahun 2020,” ucap Airlangga.

Efek Stimulus Covid-19

Keberadaan Covid-19 yang menyebar hampir ke seluruh dunia memukul ekonomi global. Indonesia adalah salah satu negara yang cukup merasakan hantaman Covid-19 dari sisi ekonomi dan kesehatan. Sepanjang tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam di mana pada Kuartal III pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar minus 3,49 persen.

Demi menyelamatkan perekonomian dalam negeri, pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan seperti memberikan stimulus bagi dunia usaha yakni pengurangan pajak, restrukturisasi utang, mempermudah pemberian kredit, bantuan sosial, diskon listrik, dan stimulus-stimulus lainnya. Pemerintah menempatkan anggaran yang cukup besar di sektor ini, mencapai Rp677 triliun.

Tags:

Berita Terkait