Nina Bobok, Pengacaraku
Jeda

Nina Bobok, Pengacaraku

Lewat pengacara barunya, terdakwa menuntut persidangan ulang.

RED
Bacaan 2 Menit
Nina Bobok, Pengacaraku
Hukumonline

Rasa kantuk memang terkadang sulit dilawan. Di saat mata sudah begitu berat, maka pilihannya adalah tidur. Tetapi, tidur tentunya harus melihat situasi dan kondisi. Bagaimana kalau seorang pengacara tertidur saat bersidang di pengadilan? Inilah yang terjadi pada Joe Cannon.

Cannon tertidur saat mendampingi kliennya, Calvine Burdine, yang didakwa menusuk seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan sebuah pisau daging. Cannon kedapatan tertidur beberapa kali di ruang sidang. Sekali tidur, Cannon melewatkan paling tidak sepuluh menit dari persidangan Burdine yang berlangsung selama 13 jam.

Pada tahun 1984, Burdine dinyatakan bersalah dan dipidana mati. Pengacara Burdine yang baru, Robert McGlasson meminta dalam hearing dengan United States Court of Appeals for the Fifth Circuit untuk suatu persidangan baru dengan alasan Burdine tidak mendapatkan bantuan hukum yang semestinya gara-gara pengacaranya tertidur

Menurut McGlasson, seorang pengacara yang mabuk, sakaw, atau sakit jiwa paling tidak masih bisa berbicara dan memprotes jika ada sesuatu yang tidak benar. Tapi seorang pengacara yang tertidur di persidangan tidak dapat memprotes, menyanggah maupun membacakan pidato kesimpulannya.

Sebelumnya, pada tahun 1995, seorang hakim federal telah memutuskan untuk memberikan persidangan ulang atau membebaskan Burdine dari hukuman mati. Hakim tersebut berpendapat Burdine tidak mendapatkan suatu fair trial yang menjadi haknya.

Namun Jaksa Penuntut Umum Texas, Julie Parsley, berpendapat lain. Sekalipun  Parsley mengakui bahwa Cannon memang tertidur; Parsley tidak setuju jika hal itu dijadikan dasar untuk mengadakan persidangan baru bagi Burdine.

Lebih jauh Parsley menilai, tingkah Cannon yang ngantukan mungkin saja memang penyebab terjadinya kesalahan-kesalahannya dalam membela kliennya, namun tidak ada bukti bahwa kesalahan-kesalahan itu mempengaruhi keputusan juri.

Ketiga hakim dalam Majelis setuju dengan Parsley dalam hal bahwa McGlasson tidak dapat membuktikan Cannon tertidur di saat-saat krusial persidangan. Tapi Majelis itu setuju untuk mempertimbangkan lebih lanjut kasus Burdine.

Tags: