OJK Optimis Sentimen Positif Terhadap Kenaikan Permintaan Pembiayaan di Tahun Politik
Terbaru

OJK Optimis Sentimen Positif Terhadap Kenaikan Permintaan Pembiayaan di Tahun Politik

Berdasarkan data Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) 2024 pemerintah masih cukup optimis dengan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di angka 5,2% pada tahun 2024.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Bambang W Budiawan. Foto: WIL
Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Bambang W Budiawan. Foto: WIL

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bambang W Budiawan berkeyakinan memasuki tahun politik 2024 akan memberikan dampak dan sentimen positif terhadap kenaikan permintaan pembiayaan di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar Economic Outlook yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) di Jakarta, Selasa (3/10). Pada kesempatan itu, Budi juga optimis mengatakan persentase pertumbuhan ekonomi di tahun politik.

Kegiatan tersebut secara konsisten dilakukan sebagai forum diskusi agar pelaku industri jasa pembiayaan selalu mendapat informasi terupdate mengenai perkembangan ekonomi domestik dan ekonomi global.

Baca Juga:

“Kami yakin pesta demokrasi tahun 2024 pemilihan presiden dan legislatif akan memberikan dampak dan sentimen positif terhadap kenaikan permintaan pembiayaan dan optimis pasar terhadap proyeksi pertumbuhan nasional,” ujarnya dalam seminar tersebut.

Budi mengatakan berdasarkan data Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) 2024 pemerintah masih cukup optimis dengan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di angka 5,2% pada tahun 2024.

“Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan proyeksi berbagai lembaga internasional seperti IMF dan World Bank yang memproyeksikan pertumbuhan Indonesia di tahun depan masing-masing di angka 4,9% sampai 5%,” kata dia.

Untuk merealisasikan target ekonomi tersebut diperlukan kerjasama yang melibatkan elemen masyarakat agar roda perekonomian berjalan optimal baik sektor riil maupun sektor jasa keuangan.

“Kontribusi sebagai masyarakat maupun sebagai lembaga jasa keuangan sangat diperlukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah di posisi yang tepat, yang juga telah berhasil dalam proses recovery dan menangkap peluang pasca covid-19,” ujarnya.

Menyongsong tahun 2024, Budi mengatakan MPF masih terjaga dengan baik di level target sebagaimana diatur di dalam OJK adalah 5%. Perkembangan kinerja keuangan tersebut menjadi pertanda baik bahwa industri pembiayaan masih memiliki daya tahan resilient dan agile untuk menangkap peluang yang ada dalam menghadapi tekanan yang sangat berat pada krisis 23 tahun lalu.

Tags:

Berita Terkait