Pentingnya Penguasaan Teknologi Bagi Advokat Muda
Terbaru

Pentingnya Penguasaan Teknologi Bagi Advokat Muda

Meski penting untuk menguasai teknologi, jangan sampai mudah terbuai dengan adanya teknologi yang serba instan mempermudah malah berujung terjadi kesalahan. Penting untuk tetap lakukan riset dan verifikasi kalau-kalau terdapat perkembangan terbaru.

Ferinda K Fachri
Bacaan 2 Menit
Founding Partner Soemadipradja & Taher (S&T) Hafzan Taher dan Senior Partner S&T Retno Muljosantoso. Foto: RES
Founding Partner Soemadipradja & Taher (S&T) Hafzan Taher dan Senior Partner S&T Retno Muljosantoso. Foto: RES

Pesatnya perkembangan teknologi tentu memberi implikasi besar terhadap setiap aspek kehidupan. Tanpa terkecuali dalam menunjang setiap pekerjaan apapun termasuk pekerjaan profesi advokat. Berbeda dengan berpuluh-puluh tahun silam, akibat modernisasi yang berlangsung membuat akses terhadap berbagai data, peraturan, hingga putusan pengadilan dapat dilakukan cukup melalui penelusuran internet.

“Zaman abang dahulu, kita harus meresapi bahan-bahan itu dalam bentuk buku, library, sekarang kan tidak perlu itu. Dengan handphone saja semua akan ada. Dulu kita perlu research yang mendalam, sekarang tulis kata langsung keluar semuanya. Jadi teknologi itu suatu yang sangat sangat diperlukan dan sangat penting,” ujar Founding Partner Soemadipradja & Taher (S&T) Hafzan Taher kepada Hukumonline, Rabu (8/6/2022).

Masih teringat betul dalam benaknya bagaimana dahulu sebelum penggunaan internet massif seperti sekarang, untuk menggarap suatu project, seperti menulis advice akan membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk dikerjakan. Pasalnya, riset yang dilakukan secara manual menuntut dilakukannya pengecekan berulang, memastikan peraturan satu dengan yang lain, membaga ragam buku, pendapat, dan lain-lain.

Baca Juga:

Kondisi dahulu jelas amat berbeda dengan kondisi dewasa ini dimana teknologi mempermudah tugas-tugas advokat yang awalnya harus dilakukan secara manual menjadi dapat dituntaskan cukup dengan penelusuran internet. Sampai-sampai hanya dengan duduk di depan komputer, suatu advice sudah dapat “diramu” dengan paling tidak kembali melakukan pengecekan.

“Yang jelas yang muda itu jauh lebih bagus (memahami teknologi) daripada yang sudah tua-tua. Karena bagi generasi muda sekarang ini adalah penguasaan teknologi. (Meski begitu) Technology adalah tantangan bagi yang muda-muda, kita harus bisa mengawasinya,” bebernya.

Meski penting untuk menguasai teknologi, Senior Partner S&T Retno Muljosantoso atau yang lebih akrab disapa Rini mengingatkan bahwa tidak boleh kemudian menerima mentah-mentah hasil penelusuran di internet. Sebab, bisa saja ternyata telah terjadi perubahan atau ada kasus yang berkaitan dengan hal itu yang baru bisa diketahui jika telah melakukan verifikasi kembali.

Jangan sampai mudah terbuai dengan adanya teknologi yang serba instan mempermudah malah berujung terjadi kesalahan. Karena itulah, penting bagi Partners untuk bisa melatih para advokat muda dengan memberikan tugas dan semacamnya untuk mengingatkan serta membiasakan mereka untuk lakukan riset dan memastikan kembali kebenaran yang diperoleh dari internet (verifikasi).

“Bagus banget dan sangat membantu ada artificial intelligence (AI), tapi kita juga harus maintain bahwa kita tidak bisa hanya relay pada itu. Kita harus check and recheck. Lakukan verifikasi, benar tidak ini yang the most updated. Kalaupun ingin menggunakan sumber dari internet, kita harus kreatif mencari keyword-keywordnya. Hal yang seperti itu muda-muda ini harus belajar dari yang senior,” terang Rini.

Tags:

Berita Terkait