Polemik Penyediaan Fasilitas Khusus Isoman di Hotel untuk DPR
Terbaru

Polemik Penyediaan Fasilitas Khusus Isoman di Hotel untuk DPR

Dianggap tak memiliki kepedulian dan empati di tengah situasi serba sulit bagi masyarakat. Tapi, kebijakan ini bisa membantu menggerakkan industri perhotelan yang sedang terpuruk akibat pandemi yang tak berkesudahan.

Rofiq Hidayat
Bacaan 5 Menit
Ilustrasi: Hol
Ilustrasi: Hol

Kebijakan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (Setjen DPR) RI yang menerbitkan surat tentang fasilitas hotel berbintang bagi para anggota DPR yang menjalani isolasi mandiri (isoman) jika dinyatakan positif terpapar Covid-19 menuai polemik. Keputusan tersebut dituangkan dalam surat bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021 yang ditandatangani Sekjen DPR Indra Iskandar. Hotel yang dipersiapkan yaitu Ibis Budget Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan Hotel Oasis Atrium Senen, Jakarta Pusat. Selain untuk anggota DPR, fasilitas tersebut juga diperuntukkan bagi tenaga ahli, staf DPR yang terpapar Covid-19. 

Satu sisi, fasilitas hotel yang disediakan Setjen DPR itu dipandang berlebihan. Sisi lain, ruangan kamar hampir di seluruh rumah sakit umumnya penuh akibat tingginya jumlah pasien positif Covid-19. Selain itu, kebijakan ini dinilai bisa menghidupkan bisnis perhotelan yang selama ini lesu akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.   

“Anggota DPR yang terpapar Covid-19 sungguh tak pantas mendapat fasilitas hotel dan sejenisnya untuk isolasi mandiri. Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat, rencana semacam ini sungguh menyakiti hati rakyat,” ujar anggota Komisi II DPR Yanuar Prihatin melalui keterangan tertulis, Kamis (29/7/2021).

Baginya, perlakuan sesama warga negara terhadap pelayanan kesehatan semestinya tak ada perbedaan. Yanuar meminta para politisi di parlemen maupun elit politik mau merasakan situasi darurat ini secara bersama-sama. Sebab, masyarakat kelas menengah ke bawah bakal lebih sulit mengakses layanan kesehatan. Belum lagi, obat-obatan gratis yang disiapkan pemerintah belum tentu menjangkau seluruh masyarakat secara luas.

Dia menilai memalukan bila anggota dewan minta difasilitasi khusus isoman di tengah situasi masyarakat dalam kondisi serba sulit. “Kesannya manja banget, aji mumpung, dan menyepelekan penderitaan rakyat bawah. Ini kita pertanyakan dimana simpati dan empatinya terhadap penderitaan orang lain?”

Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, anggota dewan memiliki kemampuan mengurus dirinya sendiri bila terpapar Covid 19 dan mampu membeli obat-obatan sendiri, serta dapat isoman di manapun. Karena itu, negara tak perlu berlebihan mengurus fasilitas isoman bagi anggota dewan. Yanuar menyarankan anggaran fasilitas khusus ini agar disalurkan bagi masyarakat yang jauh lebih membutuhkan.

“Tidak perlu juga anggota DPR mengemis-ngemis kepada pemerintah untuk dapat keistimewaan fasilitas isoman,” katanya.

Tags:

Berita Terkait