Sekretaris Sang Pengacara
Jeda

Sekretaris Sang Pengacara

Seorang pengacara top sebuah firma hukum tenar tengah dibuat pusing oleh sekretarisnya. Bukan karena sekretarisnya yang cantik dan seksi, melainkan karena ulah sang sekretaris yang sering telat datang ke kantor.

***
Bacaan 2 Menit
Sekretaris Sang Pengacara
Hukumonline

Sebagai penasehat hukum beken, Adam (bukan nama sebenarnya) sedang kebanjiran perkara. Kasus yang ditangani juga tergolong kasus kakap dan melibatkan pengusaha besar. Tentu, lulusan fakultas hukum universitas ternama itu harus bekerja keras hingga larut malam.

Adam tambah pusing tujuh keliling karena Susy (bukan nama sebenarnya), sekretarisnya, belakangan kerap minta ijin dan lebih sering lagi datang terlambat ke kantor. Padahal selama ini, Susy yang berparas ayu dan berpenampilan seksi itu amat membantu pekerjaan bosnya.

Pada suatu sore di hari Jumat menjelang tutup kantor pada akhir pekan itu, Adam  memanggil sekretarisnya. Susy pun segera menghampiri bosnya yang masih muda dan ganteng itu dengan perasaan berdebar-debar. "Ada apa, ya?," bisik Susy yang selama ini merasa di-"cueki" bosnya. 

Adam pun berceloteh sambil memuji sekretarisnya: "Kau gadis yang cantik sekali. Kurasa aku laki-laki yang paling mujur di kota ini punya sekretaris yang begitu cantik.  Aku  yakin banyak laki-laki banyak yang mau mengajakmu ke klub malam atau ke  restoran. Aku hanya ingin tahu, apakah kau sudah punya rencana kencan minggu malam yang akan datang?"

"Akhirnya," pikir si sekretaris, "inilah kesempatan yang sudah lama kutunggu-tunggu. Akhirnya, dia memperhatikan diriku."  Maka dia menjawab dengan penuh harap, "Tidak, saya belum ada rencana. Apa yang ada dalam pikiran Bapak?".

Adam berkata dengan kalem. "Yang ada dalam pikiranku adalah... tidurlah sore-sore dan tidur yang nyenyak supaya bisa bangun pagi di hari Senin dan tidak datang terlambat lagi ke kantor. OK."

Tags: