Pak Raden di Hari Anti Korupsi
Jeda

Pak Raden di Hari Anti Korupsi

Perayaan Hari Anti Korupsi kali ini menargetkan generasi muda.

Oleh:
Fat/CR-12
Bacaan 2 Menit
Pak Raden di Hari Anti Korupsi
Hukumonline

Buat anda yang menghabiskan masa kecilnya di era 1980-an pastinya sudah tidak asing dengan sosok Pak Raden. Digambarkan sebagai pria dari etnis Jawa dengan penampilan khas berbaju beskap hitam plus blangkon dan berkumis hitam tebal, Pak Raden adalah salah satu tokoh utama serial Unyil yang pertama kali diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara, dan ditayangkan di TVRI.

 

Selain khas dari segi pakaian, Pak Raden juga selalu digambarkan sebagai sosok pria tua pemarah. Biasanya, Pak Raden naik pitam jika Unyil dan kawan-kawan berulah. Jumat (9/12), Pak Raden yang aslinya bernama Drs Suyadi bertandang ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta. Dia datang bukan untuk memberikan keterangan sebagai saksi, apalagi tersangka.

 

Drs Suyadi sengaja diundang untuk mendongeng. Selain dikenal sebagai pengisi suara dan pemeran Pak Raden, Suyadi memang juga dikenal sebagai seniman multi talents. Salah satu keahliannya adalah mendongeng. Di KPK, Suyadi memang tidak mendongeng untuk Ketua KPK Busyro Muqoddas dan pimpinan KPK lainnya, melainkan untuk sejumlah anak-anak sekolah dasar. Untuk perayaan Hari anti Korupsi kali ini, KPK memang merancang kegiatan yang ditargetkan untuk generasi muda dengan tema “Berani Jujur, Hebat!”.  

 

Anak-anak sekolah dasar itu tampak antusias mendengarkan dongeng Pak Raden. Dengan gaya khasnya, Pak Raden bercerita tentang pentingnya pemberantasan tindak pidana korupsi. Karena pendengarnya anak-anak kecil, Pak Raden pun menyisipkan beberapa lelucon di tengah-tengah cerita. Selain mendongeng, Pak Raden juga memandu kuis untuk anak-anak dengan hadiah murah meriah.

 

"Ku duduk di samping Pak Kusir yang sedang bekerja. Ayo judulnya apa?" tanya Pak Raden. "Naik delman," kata salah satu murid Sekolah Dasar Negeri Guntur 04 pagi. "Iya, benar," sambut Pak Raden seraya memberikan hadiah berupa biskuit.

 

Sebelum mendengarkan dongeng Pak Raden, anak-anak sekolah dasar yang diundang KPK mendengarkan pidato dari Ketua KPK Busyro Muqoddas.

 

Dijelaskan Busyro, semangat antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini. Menurutnya, anak-anak juga perlu dikenalkan dengan simbol-simbol antikorupsi seperti KPK serta diberi pemahaman tentang bahaya korupsi. Dia optimis dengan menanamkan semangat antikorupsi kepada anak-anak, hasilnya akan dapat dipetik setidaknya 20 tahun mendatang.

Tags: