Tolok Ukur Keberhasilan Proteksi Privasi dalam Integrasi Data

Tolok Ukur Keberhasilan Proteksi Privasi dalam Integrasi Data

​​​​​​​Khususnya pasca merger dan akuisisi.
Tolok Ukur Keberhasilan Proteksi Privasi dalam Integrasi Data

Aktivitas korporasi seperti merger dan akuisisi dewasa ini tak cuma berbasis pertimbangan integrasi aset-aset konvensional saja, penggabungan aset digital seperti big data memainkan peranan penting dengan harapan mendulang profit. Di lapangan, monetisasi data kerap terbukti efektif mengoptimalisasi penawaran produk, iklan berdasarkan preferensi pengguna bahkan dapat membantu mengambil keputusan bisnis terbaik. Kini, bahkan data kerap disebut menggeser minyak sebagai sumber daya yang paling berharga.

Berbagai cara ditempuh banyak perusahaan untuk melakukan penambangan data. Salah satunya, disebut oleh seorang Pengamat Industri Digital, Tony Seno Hartono. Menurutnya, banyak sekali perusahaan melakukan merger dan akuisisi demi mendapatkan data secara instan. Sebut saja Verizon yang mengakuisisi Yahoo di tahun 2017 untuk menjajaki usaha periklanan online. Pasca akuisisi, Verizon akhirnya memiliki akses ke seluruh data dan aktivitas Yahoo user. Menariknya, kegagalan Yahoo mengelola data mengakibatkan terjadinya skandal kebocoran data pada 2013 dan 2014. Tak lama pasca disepakatinya akuisisi oleh Verizon, Yahoo mengakui adanya skandal pada September dan Desember 2016.

Skandal tersebut mengakibatkan turunnya daya tawar Yahoo hingga melahirkan sejumlah tanggung jawab, khususnya perihal pertanggungjawaban pra dan pasca transaksi merger dan akuisisi. Yahoo sepakat untuk membayar ganti rugi kepada lebih dari 200 juta pengguna yang terkena imbas yang totalnya sebesar AS$50 juta. Verizon diketahui sempat berpikir ulang hingga melakukan penawaran nilai akusisi.

Untuk itu perlu diingat, kepemilikan data sebesar apapun tanpa adanya kemampuan untuk mengolah dan memanfatkan data, tetap saja dapat berujung tiada arti. Bahkan bisa diibaratkan layaknya dua sisi mata pisau, di samping manfaatnya bisa juga merugikan, seperti skandal kebocoran data yang berujung jeratan hukum perlindungan data pribadi, rusaknya image perusahaan serta menurunnya nilai perusahaan.

Masuk ke akun Anda atau berlangganan untuk mengakses Premium Stories
Premium Stories Professional

Segera masuk ke akun Anda atau berlangganan sekarang untuk Dapatkan Akses Tak Terbatas Premium Stories Hukumonline! Referensi Praktis Profesional Hukum

Premium Stories Professional