Tips Menjaga Mental Health Selama Pandemi ala Legal Profession
Terbaru

Tips Menjaga Mental Health Selama Pandemi ala Legal Profession

Melaksanakan pekerjaan dari rumah selama pandemi Covid-19 sebagai seorang lawyer memiliki tantangan tersendiri.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit
Hukumonline Subscribers Meet Up #3, Mental Health and Wellbeing: Staying Sane and Motivated Within the Legal Profession During the Covid-19 Pandemic, bekerja sama dengan Assegaf Hamzah & Partners – AKSET, Jumat (24/9). Foto: RES
Hukumonline Subscribers Meet Up #3, Mental Health and Wellbeing: Staying Sane and Motivated Within the Legal Profession During the Covid-19 Pandemic, bekerja sama dengan Assegaf Hamzah & Partners – AKSET, Jumat (24/9). Foto: RES

Keberadaan pandemi Covid-19 membuat pemerintah memaksa masyarakat untuk tetap berada di rumah lewat bauran berbagai kebijakan. Sejak Covid-19 mewabah di Indonesia pada Maret tahun lalu, hampir seluruh lapisan masyarakat melakukan aktivitas dari rumah atau disebut dengan work from home (WFH).

WFH membuat orang-orang melakukan kegiatan rutin yang sama hampir setiap harinya, bahkan tak ada batasan waktu kerja yang jelas. Jadwal liburan untuk relaksasi fisik dan pikiran terpaksa ditunda terlebih dahulu. Situasi ini dapat menimbulkan stres dan mengganggu kesehatan mental.

Menurut Partner pada Assegaf Hamzah & Partner, Mita Kartohadiprodjo, melaksanakan pekerjaan dari rumah selama pandemi Covid-19 sebagai seorang lawyer memiliki tantangan tersendiri. Dari sisi komunikasi, misalnya, cukup sulit melakukan pekerjaan tanpa adanya tatap muka atau physical interaction.

Perkaya riset hukum Anda dengan analisis hukum terbaru dwi bahasa, serta koleksi terjemahan peraturan yang terintegrasi dalam Hukumonline Pro, pelajari lebih lanjut di sini.

Selain itu ada peran tambahan yang harus dilakukan seorang lawyer saat harus berkantor di rumah. Selain menyelesaikan pekerjaan kantor, lawyer juga seorang ibu yang harus mengurus rumah, anak dan suami. Peran ini harus dilaksanakan dalam waktu bersamaan. (Baca: Inovasi dan Adaptasi Layanan Hukum dalam Ekonomi Digital)

Hukumonline.com

“Semua selalu ada di rumah semua punya waktu mengerjakan pekerjaan, jadi 24 jam seminggu bisa buat pekerjaan. Dan ini menjadi suatu challenge karena ketika dirumah ada peran tambahan, seorang lawyer juga seorang ibu, dan ada yang sekaligus berperan sebagai anak kalau masih tinggal dengan orang tua. Semua ini di lakukan bersamaan. Ini suatu challenge, dan bukan hanya untuk lawyer saja bahkan untuk semua orang apapun profesinya,” kata Mita dalam acara Hukumonline Subscribers Meet Up #3 "Mental Health and Wellbeing: Staying Sane and Motivated Within the Legal Profession During the Covid-19 Pandemic", bekerja sama dengan Assegaf Hamzah & Partners – AKSET, Jumat (24/9).

Jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, situasi saat ini memberikan tekanan yang berbeda. Apalagi profesi sebagai lawyer maupun konsultan hukum yang harus memberikan advice kepada klien harus memastikan diri dalam keadaan yang prima.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait