MPR Dorong Mahasiswa Melakukan Riset
Pojok MPR-RI

MPR Dorong Mahasiswa Melakukan Riset

Universitas atau perguruan tinggi harus diberdayakan agar melakukan berbagai penelitian.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendorong kampus untuk melaksanakan Tridharma perguruan tinggi. Khususnya di bidang riset dan mengubah cara berpikir mahasiswa untuk menguasai ilmu pengetahuan.dan teknologi.

 

"Seperti riset pengolahan sumber daya alam di Kaltim. Ini juga bisa membuat mahasiswa tertarik melakukan riset sehingga muncul kreativitas-kreativitas," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin di Universitas Mulawarman, Selasa (11/12).

 

MPR bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Mulawarman menggelar temu tokoh/kebangsaan di GOR Universitas Mulawarman, Samarinda.  Temu tokoh/kebangsaan ini diikuti staf pengajar, guru PPKn, dan sekitar 1000 lebih mahasiswa dari perguruan tinggi di Samarinda.

 

Dalam temu tokoh nasional/kebangsaan itu Mahyudin  menyampaikan presentasi dengan judul "Kontribusi Generasi Muda Menyambut Tahun Emas 2045". Mengawali paparannya Mahyudin menyebutkan tujuan bernegara, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, memajukan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

 

"Maka visi Indonesia adalah berdaulat, maju, adil dan makmur. Itu tercantum dalam Pembukaan UUD," katanya.

 

Apakah tujuan bernegara itu tercapai?. Mengacu pada data perhitungan-perhitungan kemajuan ekonomi, Mahyudin mengungkapkan pada 2045 (visi 100 tahun Indonesia merdeka) Indonesia menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar di dunia. Saat itu PDB Indonesia urutan empat terbesar di dunia. "Kita berharap Indonesia saat itu sudah menjadi negara maju," ujarnya.

 

Mahyudin juga mengatakan pendapatan per kapita Indonesia saat ini berkisar 3.500 dollar AS atau Rp 45 juta per tahun. Indonesia masuk dalam medium income. Tapi pendapatan per kapita Indonesia tidak beranjak naik. Karena itu Indonesia dikatakan masuk dalam jebakan negara berpendapatan menengah. "Ini yang sedang diperjuangkan agar pendapatan per kapita naik menjadi 11.000 dolar AS," katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait