Dua Pesan Penting di Balik Penyelenggaraan Peradi Cup 2019
Berita

Dua Pesan Penting di Balik Penyelenggaraan Peradi Cup 2019

Selain menjadi ajang silaturrahmi, pertandingan futsal bertujuan agar para advokat Peradi menjadi lebih profesional, sementara paduan suara untuk meresapi makna dalam hymne dan mars Peradi.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit
Ketua Umum DPN Peradi Fauzie Yusuf Hasibuan saat menyampaikan sambutannya. Foto: AJI
Ketua Umum DPN Peradi Fauzie Yusuf Hasibuan saat menyampaikan sambutannya. Foto: AJI

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) Fauzie Yusuf Hasibuan resmi membuka Peradi Cup 2019 di Denpasar, Bali. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kinerja seluruh pihak baik panitia penyelenggara ataupun peserta atas terselenggaranya acara ini. 

 

Turnamen yang berlangsung pada 26-27 April 2019 ini menyelenggarakan dua kejuaraan, pertama futsal dan kedua paduan suara. Setidaknya ada tiga lokasi yang digunakan untuk pertandingan futsal. Pertama Meazza Futsal yang berada di Jalan Teuku Umar yang sekaligus menjadi tempat pembukaan. Kemudian lapangan Tanjung Sari dan Metro Futsal yang masih berada di Denpasar, Bali. Sementara untuk paduan suara perlombaaan diadakan di Gedung Ksirarnawa, Komplek Art Center, Denpasar. 

 

Dan ternyata ada makna penting yang menjadi alasan mengapa dua kegiatan itu yang menjadi pilihan. Untuk futsal misalnya, Fauzie melihat saat ini cabang olahraga tersebut telah menjadi suatu industri komersil di belahan dunia dan bisa menghasilkan pendapatan baik daerah maupun negara. Oleh karena itu Peradi harus mengambil bagian meskipun industri tersebut di Indonesia sisi komersialisasinya belum terlalu besar.

 

Yang cukup menarik pernyataan Fauzie mengenai hubungan olahraga futsal dengan profesi advokat. "Kami tidak bertujuan menjadikan Anda menjadi pemain bola profesional, tapi saya berharap Anda menjadi advokat yang profesional yang menjadi bagian dari dunia advokat," ujar Fauzie yang disambut tawa peserta, Jumat, (26/4).

 

Selain itu tujuan lainnya yaitu menjalin silaturrahmi para advokat di seluruh Indonesia. "Jumlah advokat waktu saya menjadi Ketua Umum kurang lebih 26 ribu, nah sekarang sudah 4 tahun saya menjabat menjadi sekitar 46 ribu, cabang dari 63 sekarang 128 ditambah PBH. Oleh karena itu saya yakin saudara hampir tidak kenal semuanya, ini lah Bali di mana saudara yang tidak kenal menjadi kenal, supaya kita solid," terangnya. 

 

Baca:

 

Kemudian terkait dengan paduan suara, Fauzie menyatakan, dalam lirik mars dan hymne Peradi ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dan nilai-nilai tersebut membawa pesan dan rasa kebanggan dalam misi melaksanakan profesi advokat. 

Tags:

Berita Terkait