Access to “Justice”
Tajuk

Access to “Justice”

​​​​​​​Kemajuan cara berpikir, teknologi dan kemampuan untuk hidup lebih normal harusnya mampu membawa kita semua keluar dari krisis ini.

Oleh:
RED
Bacaan 10 Menit

Sampai dengan saat ini kita belum mendengar bahwa vaksin ini sudah melalui uji klinis tahap ketiga. Belum lagi proses persetujuan FDA, dan belum lagi proses Emergency Use Authorization dari BPOM. Kemudian kita juga mendengar bahwa semula ada dua sistem distribusi yang akan djalankan, pertama secara gratis untuk mereka yang tidak mampu membayar dan mereka yang menjadi anggota BPJS, dan jalur mandiri untuk mereka yang mampu membayar.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya pemerintah menyatakan akan menggratiskan semua penduduk Indonesia karena dampak sosial yang mungkin timbul bila ada akses (dan kecepatan) yang berbeda untuk orang yang tidak mampu dan mampu. Belakangan muncul lagi wacana bahwa korporasi diperbolehkan impor untuk kepentingan karyawannya sendiri karena hal ini penting untuk kebangkitan segera ekonomi kita, asalkan waktunya dilakukan setelah tenaga kesehatan dan tenaga esensial selesai divaksin, sekali lagi untuk mengurangi dampak sosial bahwa yang kaya bisa divaksin lebih awal.

Ini menunjukkan bahwa ada kesan pemerintah tidak siap untuk menghadapi reaksi yang mungkin muncul, juga menunjukkan bahwa mereka menilai rakyat kita tidak dewasa. Yang perlu diingat dalam hal ini adalah bagaimana segala unsur bangsa melakukan proses vaksinasi ini dengan cara secepat mungkin, seaman mungkin, dan semurah mungkin. Biarkan pemerintah, swasta dan organisasi yang punya integritas ikut serta dalam program ini. Dampak politik apa yang dikuatirkan kalau penguasa dan oposisi sudah bersatu di satu kabinet? Dampak sosial apa yang akan menjadi risiko kalau semua orang sudah mendapat jadwal vaksinasi sesuai dengan usia, kondisi kesehatan, risiko pekerjaan, dan wilayahnya masing-masing? Teknologi dan manajemen yang baik akan bisa mengendalikan itu semua, dan rakyat kita mempunyai banyak persediaan sabar untuk menunggu gilirannya. Mereka bukan segelintir haters yang ada di media sosial. Mereka adalah rakyat baik yang memilih para pemimpin yang ada di kabinet sekarang ini.

Kita pernah mengalami banyak krisis. Demikian juga dunia. Kemajuan cara berpikir, teknologi dan kemampuan untuk hidup lebih normal harusnya mampu membawa kita semua keluar dari krisis ini, dengan memberikan akses yang adil kepada semua penduduk untuk mendapatkan perlakuan yang manusia tanpa perbedaan.

Ats, Januari 2021

Tags:

Berita Terkait