Akademisi sekaligus Advokat Handa S. Abidin Resmi Dilantik Jadi Rektor President University
Terbaru

Akademisi sekaligus Advokat Handa S. Abidin Resmi Dilantik Jadi Rektor President University

Menggantikan Prof. Chairy, Handa efektif menduduki posisi barunya per 31 Januari 2024 dalam usia 38 tahun. Ia bertekad mendorong President University agar lebih berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan dengan menghadirkan lebih banyak mahasiswa asing.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Rektor President University Handa S. Abidin. Foto: Istimewa
Rektor President University Handa S. Abidin. Foto: Istimewa

Handa S. Abidin diangkat sebagai Rektor baru President University menggantikan Rektor sebelumnya Prof. Dr. Ir. Chairy. Akademisi yang juga merupakan seorang advokat berusia 38 tahun ini diketahui sebelumnya menduduki jabatan Wakil Rektor Akademik President University. Posisi barunya ini efektif sejak pelantikannya pada 31 Januari 2024.

“President University akan terus meningkatkan kinerjanya agar lebih berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Upaya itu, antara lain, dilakukan dengan menghadirkan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia untuk kuliah di President University,” ujar Handa dalam pelantikannya di Auditorium Charles Himawan, Kampus President University, Rabu (31/1/2024) kemarin.

Baca Juga:

Baginya, peluang menghadirkan lebih banyak mahasiswa asing berkuliah di President University ini amat terbuka lebar. “Menurut data situs izin belajar di Direktorat Kelembagaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, President University sudah selama 6 tahun berturut-turut yakni sejak tahun 2017 hingga 2022, menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia untuk tingkat sarjana atau S1,” kata dia.

Pria kelahiran tahun 1985 itu bertekad untuk memboyong President University lebih banyak berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Handa menargetkan ke depannya jumlah mahasiswa asing di President University meningkat sekitar 30%. Untuk menggaet lebih banyak mahasiswa asing berkuliah di President University, maka President University harus menjadi lebih “Go Global”.

Ada beberapa langkah yang sudah kami rencanakan. Pertama, President University harus menjalin lebih banyak lagi kerja sama dengan berbagai institusi internasional. Kedua, harus lebih banyak lagi program studi di President University yang terakreditasi internasional. Ketiga, President University harus masuk dalam peringkat yang diterbitkan oleh berbagai lembaga pemeringkatan internasional. “Upaya untuk mewujudkan hal tersebut saat ini terus kami lakukan.”

Tak luput dari perhatian alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), George Washington University Law School, dan University of Edinburgh itu perihal urgensitas digitalisasi. Ia melihat kalangan mahasiswa yang berasal dari Gen Z yang telah akrab dengan peranti digital, maka digitalisasi dan penguatan Artificial Intelligence di President University menjadi keharusan.

Tags:

Berita Terkait