Dakwaan Berlapis Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa
Utama

Dakwaan Berlapis Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa

Selain didakwa kerugian negara Rp1,2 triliun, Maria juga didakwa pencucian uang.

Aji Prasetyo
Bacaan 6 Menit

Selain menggunakan perusahaan yang dibelinya dari membantu Edy Santoso. Maria juga menggunakan perusahaan lain untuk mencairkan LC dengan dokumen fiktif, besaran L/C yang diajukan itu miliaran rupiah dengan menggunakan mata uang asing dollar Amerika Serikat dan Euro dengan beberapa tahap. “Atas pengajuan tersebut selanjutnya diberikan keputusan persetujuan untuk dilakukan pembayaran oleh pejabat-pejabat Bank BNI 46,” ujar penuntut.

Setelah pembayaran dari BNI, Maria meminta Adrian untuk mengelola sebagai modal investasi atas nama PT Sagared Team dan disanggupi Adrian. Ia lalu menggunakan uang tersebut untuk berbagai macam usaha atau proyek mulai dari marmer, perkebunan, membeli saham perusahaan lain, hingga bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk menggarap proyek.

Selain itu Maria juga membeli tanah di Cakung seluas 31 hektare senilai AS$4 juta, mentranfser uang pinjaman itu ke rekening miliknya senilai jutaan dollar, mengirim ke rekening perusahaan lain, membeli 3 unit motor Harley Davidson, hingga untuk pembelian mobil.

Personal guarantee

Namun Tim Audit Internal BNI menemukan adanya 41 L/C tersebut lampiran dokumennya fiktif dan selanjutnya Adrian didampingi Maria dan disaksikan oleh Koesadiyuwono menandatangani Personal Guarantee (penanggungan hutang) Nomor 8 tanggal 26 Agustus 2003 di hadapan Notaris Mohamad Ridha untuk memberikan kesanggupan akan membayar seluruh dana hasil dari pencairan L/C.

Tetapi tidak semua pembayaran bisa dilakukan dan masih ada AS$82,878 juta dan €54,078 juta yang apabila dirupiahkan jumlahnya sebesar Rp1,2 triliun yang belum dibayarkan. Atas perbuatannya itu ia diduga memperkaya dirinya sendiri, orang lain serta korporasi baik dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat, Euro maupun rupiah.

Berikut rinciannya: Rekening pribadinya AS$2,709 juta dan Rp234,341 juta, Rekening peruusahaan yang tergabung dalam Gramindo Group yang dikendalikan Maria sebesar AS$10,535 juta dan 4,079 juta, PT Basomasindo AS$7,802 juta dan 15,663 juta, PT Triranu Caraka Pacific sebesar AS$9,645 juta dan 8,041 juta, PT Magnetiq Usaha Esa Indonesia sebesar AS$24,135 juta dan 9,663 juta, PT PAN Kifros sebesar AS$3,14 juta, PT Bhinekatama Pasific sebesar AS$15,708 juta dan 4,083 juta.

Kemudian PT Metrantara sebesar 4,656 juta, PT Perry Maseyerindo 7,890 juta, PT Sagared Team sebesar AS$51,5 juta dan Rp83 miliar, Adrian Herling Waroruntu Rp300 miliar, PT Jaka Sakti Buana International AS$11,910 juta, PT Bima Mandala AS$25 ribu, PT Mahesa Karya Putra Mandiri sebesar AS$5,4 juta, PT Prasetya Cipta Tulada AS$2,2 juta, PT Infinity Finance AS$1 juta, PT Brocolin International AS$3 juta dan Rp48,269 miliar, PT Oenam Marble Industri AS$7,515 juta, PT Restu Rama AS$5 juta, PT Aditya Putra Pratama Finance AS$2,452 juta, PT Grahasali AS$300 ribu.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait