Mengatasi Tantangan WFH bagi Profesi Hukum Saat Pandemi
Terbaru

Mengatasi Tantangan WFH bagi Profesi Hukum Saat Pandemi

Salah satu solusi dalam mengatasi persoalan dokumen yang berserakan saat WFH dengan menggunakan Exdoma untuk membantu pekerjaan. Mengatasi tantangan WFH bisa membuat sistem bagi dirinya untuk menjalani pekerjaan dari rumah secara efektif.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit

Senior Legal Counsel PT Samsung Electronics Indonesia, Samuel Tanone mengatakan pengalaman yang dialami Yanne pun dialami banyak orang ketika bekerja dari rumah alias WFH. Menurutnya, bekerja dari rumah memiliki tantangan tersendiri. Bahkan, WFH mengharuskan bekerja jauh lebih keras (ketimbang di kantor, red). “Karena kalau WFH ada saja hambatannya. Tapi akhirnya jadi work from hard,” kata dia.

Menurutnya, kendala bekerja dari rumah soal eksekusi pekerjaan. Bagi sebagian yang bekerja di sektor hukum, bakal mengacu pada alat bukti, surat, dokumen, surat, dan lainnya. Tapi, saat membutuhkan data, maka terlebih dahulu beranjak ke kantor agar mudah melihat dokumen secara fisik. Begitu pula meminta tanda tangan basah atasan.

Samuel yakin dapat mengatasi semua dengan masing-masing orang membuat sistem bagi dirinya dalam menjalani pekerjaan dari rumah. Setidaknya dengan sistem yang dibangun dengan budaya kerja yang baru, produktivitas kerja dapat terjaga. Dia menerangkan terdapat lima hal ketika WFH. Pertama, pekerjaan rutin dengan budaya kerja baru mesti dihadapi dan dipelajari yakni belajar memprioritaskan pekerjaan.

Menurutnya, semua aktivitas pekerjaan di rumah memiliki nilai kepentingan yang sama satu dan lainnya, sepertinya menghadiri rapat virtual. “Kalau semuanya harus hadir di semua tempat jadi tidak efektif. Karena setiap orang di banyak perusahaan selalu mengacunya ke legal bicara apa. Otomatis, ruang lingkupnya berpikir solusi adalah legal. Kalau tidak kita setting, bisa ambyar,” ujarnya.

Kedua, membuat sistem mandiri bagi pekerjaan rutin yang dilakukan. Ketiga, berupaya menjadi multitasking dalam keadaan terbatas. Namun memang masalahnya hasil yang didapat tak setajam bila fokus mengerjakan satu pekerjaan. Keempat, menangani pekerjaan yang jauh lebih sulit di pagi hari.

Seperti terbitnya regulasi baru yang mengharuskan perusahaan tempatnya bekerja melakukan sejumlah langkah. Otomatis, kata Samuel, sejumlah meeting atau pekerjaan lain ditunda. Kelima, istirahat ketika terdapat waktu senggang. “Dari keempat itu, lima sempurnanya adalah ketika ada istirahat jangan skip. Itu jangan dilewatkan!”

Samuel mengaku senang dengan banyaknya agenda webinar yang dibuat Hukumonline. Sebab, dengan banyaknya pekerjaan dan berbagai hambatannya melalui WFH, kreativitas Hukumonline dengan webinarnya amat membantunya. Dia menilai beragam webinar yang dibuat Hukumonline menjadi penyegar ingatan soal hukum dan peraturan perundang-undangan.

“Kalau Hukumonline tidak kreatif buat webinar tiap bulannya, kita jadi jenuh. Karena setiap pergi ke sana-sini harus tes PCR,” katanya.

Tags:

Berita Terkait