Sehubungan dengan penentuan judul, setidaknya terdapat 3 hal yang bisa dijadikan kunci bagi penulis yakni mampu menyampaikan ide besar artikel secara cepat; memberikan subtitle jika dirasa diperlukan untuk membantu memperjelas; dan jika memang menyertakan subtitle maka harus mengandung ide pendukung bagi ide besar yang telah termuat dalam judul.
“Setelah judul selesai, kita ke abstract. Abstract menjadi pintu utama bagi editor untuk membuat keputusan yang cepat. Karena di tahap awal sudah screening di editor seluruh tulisan yang masuk puluhan maupun ratusan itu, akan dilihat dulu kesesuaian dengan skup jurnalnya. Itu paling gampang itu dulu, (setelah itu) dibaca abstract-nya. Selanjutnya kita bagi kita reader juga melihat, karena nanti ketahuan intinya apa? Dan, first impressions are very important, hadirkan kesan yang membuat editor tertarik dengan tulisan kita.”
Saru berpesan agar penulis lebih berupaya dalam memuat semua unsur penting yang dikandung artikel dalam abstract. Sebut saja latar belakang, maksud penulisan, argumen pokok, kebaruan, dan urgensi kajian secara ringkas. Kemudian nyatakan secara jelas mengenai apa yang disampaikan artikel, bila memungkinkan juga perlu menyatakan tegas apa saja yang membedakan dan nilai tambahnya dengan kajian-kajian sebelumnya. Semuanya cukup dituangkan dalam tulisan ringkas antara 150-200 kata.
Sedangkan untuk substansi dari artikel ilmiah, penulis harus memastikan struktur bahasan mempunyai alur yang logis. Agar para pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran atau argumentasi yang disampaikan dalam artikel. Dalam rangka memudahkan, setiap bagian atau struktur pembahasan dalam artikel dapat dipecah-pecah ke dalam beberapa sub-section dengan judul menarik agar tidak terlalu monoton. Atau sub-section dapat dipecah lagi dalam sub-sub-section apabila masih memungkinkan.