Salsabila Hana Safira: Kartini Masa Kini, Pengacara Perempuan di Era Modern
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Salsabila Hana Safira: Kartini Masa Kini, Pengacara Perempuan di Era Modern

Ketika membayangkan Kartini hadir di zaman ini, kita dapat melihat perempuan sebagai sosok yang tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Perempuan juga bisa dianggap sebagai agen perubahan dan pionir dalam mengatasi isu-isu global yang mendesak, seperti perubahan iklim.

Tim Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Associate ARMA Law, Salsabila Hana Safira. Foto: Istimewa
Associate ARMA Law, Salsabila Hana Safira. Foto: Istimewa

Peran perempuan dalam profesi hukum semakin terlihat di tengah perkembangan dunia yang terus berubah. Seiring dengan peningkatan kesadaran akan isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG), pengacara perempuan menjadi semakin relevan dalam mengatasi tantangan-tantangan hukum terkait perubahan iklim dan keberlanjutan. 

Dalam konteks hukum, peran Kartini masa kini semakin terlihat dengan mulai banyaknya sosok-sosok perempuan yang berprofesi sebagai advokat atau pengacara. Tak hanya memperjuangkan kebenaran dan keadilan, banyak sosok pengacara perempuan yang berperan aktif dalam bidang ESG hingga isu perubahan iklim (climate change).

Salsabila Hana Safira, Associate dari Firma Hukum ARMA Law adalah salah satu contoh pengacara perempuan inspiratif yang fokus di bidang ESG, terutama hukum lingkungan hidup dan perubahan iklim.  Salsabila merupakan salah satu tim inti di ESG & Climate Change Practice Group di ARMA Law.

ESG menjadi semakin penting di dunia bisnis, terutama dalam mempengaruhi pengambilan keputusan dan manajemen risiko perusahaan. Makanya, sebagai seorang pengacara, Salsabila menyadari betul bahwa pemahaman tentang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola sangatlah penting. Apalagi klien-kliennya akan semakin banyak mencari nasihat dalam menavigasi lansekap peraturan yang kompleks, mengelola potensi tanggung jawab, dan mengatasi risiko reputasi yang terkait bisnisnya.

Pengalaman hukumnya sebagai pengacara di bidang ESG dan perubahan iklim cukup mumpuni. Dia banyak membantu klien dalam proyek-proyek berbasis lingkungan hidup (nature based-solutions project), konservasi hutan, energi terbarukan (renewable energy), dan bidang-bidang lain terkait isu perubahan iklim. 

Ketika membayangkan Kartini hadir di zaman ini, kita dapat melihat perempuan sebagai sosok yang tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Perempuan juga bisa dianggap sebagai agen perubahan dan pionir dalam mengatasi isu-isu global yang mendesak, seperti perubahan iklim. 

Menurut Salsabila, sosok Kartini di masa kini adalah simbol dari keberanian, ketekunan, dan dedikasi dalam memperjuangkan keadilan, terutama dalam konteks hukum dan lingkungan. Dengan fokus pada ESG dan perubahan iklim, pengacara perempuan memiliki kesempatan unik untuk berkontribusi secara signifikan dalam menjawab tantangan-tantangan global saat ini.

Salsabila menyadari betapa pentingnya peran pengacara dalam menangani tantangan-tantangan hukum terkait dengan ESG dan perubahan iklim. Dengan mengadopsi semangat "Igniting Excellence in Legal Prowess", Salsabila berkomitmen memperjuangkan keadilan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

Igniting Excellence in Legal Prowess bukan hanya tentang menjadi pengacara yang hebat, tetapi juga tentang menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam masyarakat dan lingkungan,” kata Salsabila. 

Menurut pengacara berusia 25 tahun ini, seorang pengacara perempuan memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan-tantangan hukum terkait ESG dan perubahan iklim. Dengan semangat Kartini masa kini, perempuan dapat menjadi kekuatan dan pionir yang mendorong perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Tags:

Berita Terkait