Tahun Politik, KPK Ingatkan Partai Peserta Pemilu Hindari Korupsi
Terbaru

Tahun Politik, KPK Ingatkan Partai Peserta Pemilu Hindari Korupsi

Partai politik sebagai salah satu instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia melahirkan kader-kader calon pemimpin yang menjunjung tinggi integritas dalam dirinya. Karenanya diperlukan tata kelola partai politik yang sehat dan bersih dari tindakan korupsi.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Foto: RES
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Foto: RES

Kontestasi pesta demokrasi per lima tahunan sudah dimulai dengan berbagai tahapan. Setidaknya ada 18 partai politik nasional dan 6 partai lokal aceh yang bakal bersaing dalam Pemilu 2024. Berbagai strategi dalam meraih suara pemilih sebanyak mungkin serta menyiapkan para kadernya agar dapat kursi di parlemen. Dengan begitu dibutuhkan komitmen antikorupsi agar kader yang terpilih nantinya mampu menjalankan amanat rakyat.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron, menjelaskan komitmen tersebut menjadi kunci jika Pemilu 2024 ingin bersih dan adil. Komitmen itu juga yang pada akhirnya dapat menjaga integritas para calon anggota dewan kelak ketika sudah menjabat. Sehingga di tengah perjalanan, anggota dewan tidak menambah daftar hitam pelaku tindak pidana korupsi yang ditangani oleh KPK.

“Para pemimpin ini harus mengayomi, memenuhi harapan dan tidak morotin rakyat,” kata Ghufron di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Baca juga:

Bagi Ghufron, daftar hitam anggota dewan yang terjerat perkara tindak pidana korupsi sudah saatnya dihentikan. Data per Desember 2022 mencatat bahwa sebanyak 343 anggota dewan baik DPR atau DPRD, 43 Gubernur, dan 155 orang Bupati/Walikota telah menjadi ‘pasien’ KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Untuk memutus catatan negatif tersebut, menurut Ghufron diperlukan tata kelola parpol yang sehat dan bersih dari tindakan korupsi. Sudah sepatutnya parpol sebagai salah satu instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia melahirkan kader-kader calon pemimpin yang menjunjung tinggi integritas dalam dirinya.

Perlu diketahui, peranan parpol sangatlah strategis karena menjadi kendaraan bagi mereka yang ingin mendapatkan jabatan - mulai dari jabatan Walikota, Bupati, Gubernur, hingga Presiden. Di sisi lain, pada saat menjabat, kader-kader parpol juga yang akan menjadi sosok pembuat kebijakan untuk rakyat. Kebijakan yang buruk tentunya akan berpengaruh pada hajat hidup orang banyak.

Tags:

Berita Terkait