Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengapresiasi Komisi Yudisial (KY) yang telah meningkatkan indeks integritas hakim. Hal itu disampaikan dalam acara Penyampaian laporan tahunan Komisi Yudisial Tahun 2023, Selasa (2/4/2024) di Jakarta.
“Saya menyadari untuk menjaga marwah peradilan bukanlah perkara yang mudah, tapi banyaknya laporan dan aduan masyarakat sepanjang tahun 2023 ini menandakan banyaknya harapan masyarakat kepada KY,” katanya. Ia berharap KY terus membuka lebar akses bagi masukan masyarakat serta terus membangun tradisi transparansi kepada masyarakat secara berkelanjutan.
Ma’ruf Amin juga berharap KY menjamin keterbukaan atas berbagai masukan atas integritas hakim demi melahirkan rasa aman dan ketertiban dalam masyarakat. “Dalam bahasa Indonesia, hakim diartikan sebagai orang yang pandai, berbudi, dan bijak. Komisi Yudisial pun lahir dari gerakan reformasi, menjadi tumpuan masyarakat dalam mengawal independensi, integritas, dan sekaligus kehormatan hakim sebagai penegak keadilan,” ujarnya.
Baca juga:
- KY Terima 3.593 Laporan Masalah Etik dan Integritas Hakim Sepanjang 2023
- KY Pantau 52 Persidangan Perkara Pidana Pemilu 2024
Wibawa dan kehormatan hakim disebut Ma’ruf Amin sebagai penegak keadilan yang harus dijunjung tinggi. Dalam hal ini, KY harus mampu menjadi tumpuan integritas para hakim yang akan menjaga kokohnya rajutan nusantara.
Mengutip kalimat dari Socrates—salah seorang filsuf asal Yunani—yang berkaitan dengan hakim, ia menjelaskan ada empat hal yang mesti dimiliki hakim. Mulai dari mendengarkan dengan santun, menjawab dengan bijak, mempertimbangkan dengan sadar, dan memutuskan tanpa memihak.
Wapres Ma’ruf Amin menilai KY telah berupaya dengan baik membangun tradisi transparansi kepada masyarakat secara berkelanjutan. KY juga dinilai telah cukup berupaya menjamin keterbukaan atas berbagai masukan demi tercapainya kemajuan peradilan.