Memulai karier di berbagai industri sebagai legal counsel banyak pelajaran hidup yang Ingkan alami, salah satunya saat dirinya memulai kariernya di dunia banking. Disanalah Ingkan merasa sangat beruntung memiliki mentor yakni atasan dan rekan kerja senior yang suportif dan baik. Pada saat itu, Ingkan dihadapkan secara langsung dan harus belajar untuk melakukan pekerjaan praktis yang harus dilakukan oleh seorang corporate legal seperti belajar membuat perjanjian, membuat ringkasan kajian peraturan dan kebijakan, dan pekerjaan di bidang hukum lainnya yang cukup menantang karena baru mulai terjun di dunia profesional. Di masa masa itu, beberapa exercise yang dirasa sangat berguna hingga saat ini, seperti kewajiban untuk membuat daftar prioritas pekerjaan dan hal-hal yang dilakukan setiap hari dirasa sangat membantu untuk membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih detail dan organized. Pengalaman kerja merupakan salah satu cara yang membantu mengasah soft skills untuk bisa menjadi legal counsel yang lebih baik lagi.
Keinginan Ingkan untuk terus meniti karier sebagai in house counsel semakin kuat dalam dirinya. Sempat memutuskan untuk resign, namun pada akhirnya kembali bekerja karena dirasa passionnya adalah bekerja. Selain itu, perempuan yang bekerja menurutnya dapat membantu mendobrak stigma, dan mendukung kesetaraan dimana seorang perempuan dan juga seorang ibu dapat mendukung rumah tangga dengan bekerja. Dengan adanya perempuan sebagai decision-maker dinilai dapat memberikan kombinasi tim yang baik dalam keluarga. Dalam menjalankan kehidupan profesional, ibu dua anak ini juga memiliki dua hal yang dipegang teguh yakni integritas dan selalu berusaha untuk menjadi solution provider. “Kita sebagai orang hukum, pastinya harus mendukung jalannya bisnis perusahaan, dan sebagai support system maka kita harus bisa memberikan solusi untuk tantangan hukum yang ada, dengan tetap menjaga integritas dalam bekerja”, kata Ingkan.
Terus konsisten hingga saat ini, Ingkan menilai dirinya akan terus menggeluti bidang hukum di industri teknologi. Perempuan yang menyukai tantangan ini menyukai dunia teknologi yang terus berkembang, dengan regulasi dan resiko yang dinamis dan terus berevolusi menjadi sesuatu yang menarik untuk terus dikulik, “It’s a never ending learning” - itulah pandangan Ingkan terkait menjadi counsel di dunia teknologi. “Jangan menyerah, tantangan pasti selalu ada. Apapun hasilnya, apapun yang kita pelajari saat menghadapi tantangan itu pasti akan bermanfaat bagi kita di kemudian hari”, demikian pesannya.
Merangkai Komunikasi dengan Support System
Sempat menjalani long distance marriage selama tujuh tahun dikarenakan penugasan suami ke berbagai daerah, Ingkan dan sang suami tidak menyesal akan pilihan tersebut. Bahkan, sang suami mendukung penuh Ingkan untuk tetap stay di Jakarta karena saat itu Ingkan sedang meniti kariernya. Tantangan yang dialami tentu ada, dan mewajibkan ia untuk mandiri karena jauh dari sang suami, namun hal tersebut dapat ia tangani dengan baik karena komunikasi yang utuh dengan sang suami sebagai support systemnya.
Dinamika hidup terus berjalan, Ingkan bahkan sempat resign dan memutuskan untuk menjadi Ibu rumah tangga walau tidak bertahan lama. Ia pun kembali bekerja, dengan dukungan keluarga, dimana, “a happy mom creates a happy home”. Ingkan dan keluarga percaya bahwa apabila seorang ibu senang dan konsisten dengan keputusannya, maka hal ini akan menjadi hal positif bukan saja bagi sang Ibu, tapi juga untuk keluarga di rumahnya.
Selain sang suami, anak-anak Ingkan pun mendukung hal tersebut. Sebagai contoh, sebelum pandemi ketika akan melakukan business trip, sering kali, anak-anak membantu Ingkan untuk mengepak, dan juga mereka beberapa kali menyelipkan note untuk Ingkan saat melakukan perjalanan yang memberkan semangat seperti “I love you, Mom. Hope you’re arriving safely”. Hal-hal kecil tersebut membuat Ingkan semakin yakin dan semangat untuk terus meniti kariernya hingga kini.
Pandemi dan Ingkan
Menganggap pandemi sebagai masa di mana kita harus dapat survive dengan perubahan drastis yang ada. Di sisi lain Ingkan juga bersyukur mendapatkan kesempatan untuk lebih banyak berada di rumah dengan keluarganya. Momen makan siang dan makan malam bersama setiap hari menjadi sesuatu yang berharga di rumah. Walau mobilitas terbatas, ia dapat lebih sering bertemu dengan anak-anaknya yang sudah beranjak remaja dan menyempatkan waktu untuk melakukan quality time dengan mereka.
Foto: Kegiatan Baking bersama Sang Buah Hati
Berolahraga dan baking juga menjadi kegiatan baru Ingkan. Ia mengatakan kepada tim Hukumonline bahwa saat ini ia juga senang untuk bisa melakukan baking, “biasanya saya baking ketika selesai bekerja atau weekend, terkadang anak-anak suka minta dibuatkan resep yang mereka temukan dari media sosial” pungkas Ingkan.