Adu Perspektif Ketiga Capres Soal Angka Harapan Hidup
Melek Pemilu 2024

Adu Perspektif Ketiga Capres Soal Angka Harapan Hidup

Semua sepakat perlu ada fasilitas kesehatan yang baik.

CR 29
Bacaan 2 Menit
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat Capres 2024 kelima di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Istimewa
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat Capres 2024 kelima di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Istimewa

Angka harapan hidup menjadi salah satu ulasan dalam debat putaran kelima Calon Presiden (Capres) 2024, Minggu (4/2/2024) malam. Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo beradu argumentasi untuk terakhir kalinya sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang. Tema debat putaran terakhir ini adalah Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Mendapat giliran pertama, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memaparkan perspektifnya mengenai angka harapan hidup di Indonesia. Prabowo meyakini pertumbuhan ekonomi dapat naik 1,5 hingga 2 persen dengan peningkatan kemakmuran dan perbaikan kualitas masyarakat. Salah satunya melalui program pemberian makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia. Program ini termasuk pula memenuhi kebutuhan gizi bayi dalam kandungan ibu.

"Ini akan mengatasi angka kematian ibu waktu lahir, ini akan mengurangi kurang gizi anak stunting, ini akan menghilangkan kemiskinan ekstrem, akan menyerap hasil para petani dan nelayan. Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita minimal sektor 1,5-2 persen," kata Prabowo dalam debat Capres. Dirinya juga meyakini strategi tersebut dapat mengatasi permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi, sehingga kualitas hidup rakyat menjadi lebih sejahtera.

Strategi Prabowo di bidang kesehatan jika terpilih menjadi Presiden adalah membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, serta puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia. "Kami akan mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan segera atasi," katanya.

Baca juga:

Di sisi lain, Capres nomor 03 Ganjar Pranowo menyebut menyebut strategi pemerintah ke depan untuk meningkatkan angka harapan hidup harus dilengkapi dengan anggaran minimal 5 sampai 10 persen dari dana APBN. Hal ini diyakini bisa meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan termasuk dengan menyiapkan satu tenaga kesehatan untuk satu fasilitas kesehatan di satu desa. Angka harapan hidup juga bisa diupayakan dengan kebiasaan masyarakat terkait promotif dan preventif, alih-alih kuratif.

Artinya, sosialisasi hidup sehat di masyarakat juga perlu ditingkatkan dari kesadaran diri sendiri. Pengetahuan diri sendiri terhadap kesehatan—minimal berolahraga, makan sehat, hidup sehat—terlebih dulu dibentuk sebelum memberikan fasilitas kesehatan di satu desa dengan satu tenaga kesehatan. Poin yang juga disinggung Ganjar adalah memastikan posyandu, dasawisma, dan peran RT ikut membantu terciptanya lingkungan sehat di masyarakat sekitar. "Jika kami merasa nyaman, senang, hidup kami akan lebih panjang," kata Ganjar.

Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan turut menanggapi pertanyaan terkait peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia. Menurutnya salah satu persoalan utama adalah kesehatan masyarakat terlalu fokus untuk hal-hal yang sifatnya kuratif. Persoalan kesehatan tidak bisa hanya dibebankan kepada Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan. Usaha pencegahan harus berjalan beriringan agar terjadi kesinambungan dalam mengatasi masalah kesehatan. "Jadi unsurnya adalah lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya kepada dinas kesehatan tapi semua bidang yang terkait promotif-preventif," ujarnya.

Acara debat kelima malam ini dibagi menjadi 6 segmen. Sebanyak 12 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan.

Tags:

Berita Terkait