"Pascaperistiwa kecelakaan, saya sebagai Ketua Umum IMI meminta Wakil Ketua Umum Bidang Roda 4 atau mobil, pembalap Ananda Nicola dan Tim Jagonya Ayam KFC yang dipimpin oleh Ayah Sean, Ricardo Gelael, untuk bersama-sama dengan Komisi Pertandingan Roda Empat IMI melakukan evaluasi seperti biasanya dilakukan oleh FIA setelah kecelakaan terjadi. Tim setidaknya melakukan pengecekan terhadap tiga hal, yaitu mengecek data mobil, mengecek apakah driver error, serta mengecek lintasan," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (29/11/21).
"Kedua, soal telemetri. Menurut Sean, awalnya dia mengira mobilnya melaju lebih cepat dari sebelumnya, tapi ternyata tidak. Pada saat shakedown hari Jumat (28/11) yang kering dari data telemetri menunjukan kecepatan 110 km/jam di tempat kecelakaan. Lalu pada SS1 karena becek setelah semalaman hujan, kecepatan dikurangi dengan melaju 107 km/jam. Dan pada SS2 saat pertandingan yang mulai mengering, kecepatan 109 km/jam," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, Tim Jagonya Ayam KFC kemudian mempelajari rekaman video yang ada. Didapatlah fakta bahwa ada satu kondisi berbeda di area gravel (tanah liat). Ditemukan ada gundukan yang sama sebelumnya, tapi setelah itu ada gundukan tanah tambahan yang menjadi penyebab mobil Citroen C3 R5 Sean terbang dan terguling. Jarak antara dua gundukan tanah itu sangat dekat, sehingga mobil bisa terlempar dan crash dengan hebat.
Driving Coach Sean Gelael, Nuno Pinto yang juga mantan pebalap reli, menjelaskan dari sisi mobil tidak ada yang salah. Setelan mobil Sean adalah untuk tarmac (aspal). Karena, panjang lintasan Meikarta hanya 5,3 km, di mana 5 km adalah tarmac (aspal) dan 300 meter gravel (tanah liat). Dengan setelan seperti itu jika ada perubahan lintasan di area gravel, bisa memengaruhi banyak hal, termasuk kecelakaan.
"Kalau di reli, semua terkait kondisi lintasan itu adalah tugas '00' atau '0' Car, alias mobil pengaman dan pemantau lintasan dan lokasi lomba, yang keluar sebelum peserta pertama melaju. Kalau di F1 dan MotoGP itu tugasnya safety car. Pengendara mobil-mobil tersebut lalu melaporkan hasil pengecekan kepada clerk of the course (pimpinan lomba) dan race director," kata Nuno.
"Pembelajarannya adalah, lintasan memang harus dipastikan aman dan layak. Di ajang reli dunia, unsur safety memang jadi prioritas FIA menyusul kecelakaan hebat Robert Kubica saat mengendarai Skoda pada Reli Andora 2011. Karenanya, mobil, pebalap, dan lintasan harus benar-benar dipastikan layak dalam setiap kejuaraan balap," kata Daniel.