Dekan Leiden: Mahasiswa Indonesia Pekerja Keras dan Serius
Berita

Dekan Leiden: Mahasiswa Indonesia Pekerja Keras dan Serius

Cukup senang dengan performa mereka.

ALI
Bacaan 2 Menit

Rick menuturkan bahwa ia bisa memahami karakter mahasiswa hukum Indonesia setelah mengunjungi fakultas-fakultas hukum Indonesia beberapa hari belakangan. Banyak fakultas-fakultas hukum yang belum memberikan bobot yang tinggi dalam mengajarkan putusan pengadilan.

“Saya tidak melihat itu sebagai masalah, tapi saya melihat kini semakin banyak negara-negara yang mengenalkan case law (putusan-putusan pengadilan) ke dalam kurikulum mereka,” ujarnya.

Rick menambahkan jika kita ingin menyiapkan mahasiswa untuk praktik hukum, mereka sudah dibiasakan dengan dunia praktis. “Jika kamu memegang suatu perkara di penagdilan dan harus meyakinkan pengadilan, cara yang paling baik dan sering digunakan adalah dengan mengacu ke kasus-kasus sebelumnya (yang mirip atau sama,-red),” ujarnya.

Sebelumnya, Co-Director Indonesia Jentera School of Law (IJSL) Inayah Assegaf mengatakan bahwa kebanyakan fakultas hukum di Indonesia memang masih mengedepankan teori. “IJSL akan menggunakan metode belajar yang berbeda,” ujarnya usai menerima kunjungan Rick Lawson beserta jajarannya di kampus IJSL.

Inayah mengatakan IJSL akan lebih menedepankan kepada praktik dibanding teori. Yakni, dengan cara bukan hanya ‘menjejali’ mahasiswa dengan diktat, tetapi juga memberikan keterampilan mahasiswa untuk membaca putusan pengadilan lebih banyak.

Tags:

Berita Terkait