Ribuan massa kembali berunjuk rasa di depan gedung DPR di Jakarta, Senin (30/9). Massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar itu menuntut agar Dewan menolak pengesahan RKUHP dan menolak substansi UU KPK yang baru disahkan dua pekan sebelumnya.
Massa menilai sejumlah pasal kontroversial pada UU tersebut harus dicabut dan dikaji ulang. Demonstrasi bertahan hingga sore dan maam hari.
Menjelang malam hari, aksi demo yang diawali dengan tertiba mulai berubah berujung ricuh. Massa mulai melempari polisi dengan batu dan petasan.
Massa tersulut emosinya setelah mendengar letusan dari arah flyover Slipi. Mobil taktis seperti barracuda hingga water canon milik aparat kepolisian disiagakan.
Ribuan personel polisi juga berjaga di depan area gedung DPR. Lewat pengeras suara, salah satu polisi berharap para pedemo bubar lantaran sudah mengganggu ketertiban dan lalu lintas.
Meski sudah diingatkan berkali-kali massa tidak mengindahkannya. Massa justru melempari barikade polisi mulai dari botol berisi air hingga sandal jepit menjadi objek pelemparan. Aparat tetap bertahan meski harus menghadapi gempuran massa.
Selain botol berisi air, sandal jepit dan batu, massa juga melempari polisi dengan petasan. Polisi membalasnya dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa.