Kuncinya, kata Tanguy, tidak semua situasi dapat virtual. Pasti ada beberapa calon klien tidak mampu menghadapi kesenjangan digital ini. Ada sesuatu yang hilang tanpa kehadiran fisik ini. Terkadang ada juga kondisi memerlukan kehadiran fisik. “Bahwa klien akan menceritakan permasalahan mereka lebih dalam jika merasa terdapat penyangga keamanan melalui virtual ini,” ujarnya.
Sementara itu, Managing Director Luo Ling Ling LLC, Luo Ling Ling menyatakan dalam melayani jasa hukumnya, dia bersama klien memanfaatkan berbagai aplikasi percakapan video.
Dia juga mengatakan pihaknya saat ini memanfaatkan teknologi untuk membantu layanan hukum seperti manajemen penyimpanan dokumen-dokumen. Dia mengatakan melalui teknologi tersebut membantu pihaknya memberi nasihat hukum kepada klien.
Founder and Partner Bizibody Technology and Litigation Edge, Serena Lim, menyampaikan hampir seluruh praktisi hukum dunia harus bekerja secara remote saat pandemi Covid-19. Dia mengatakan dalam kondisi tersebut advokat harus berpraktik memberi layanan hukum berlangsung secara online dengan memanfaatkan platform percakapan video.
Selain itu, Serena juga menyampaikan telah memanfaatkan sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja kantor hukumnya khususnya dalam penyimpanan dokumen.
Co-Founder and CEO of Legal Advice Middle East, Suzanna Kalendzhian, mengatakan teknologi menghilangkan jarak antara advokat dengan klien yang sebelumnya terjadi kesenjangan jarak. Dalam kondisi pandemi saat ini, melalui penggunaan platform percakapan video, justru jarak antara advokat semakin dekat.
“Sebelumnya ada gap antara saya sebagai lawyer dengan klien. Melalui platform orang-orang dapat bertanya langsung kepada lawyer, mendapatkan nasihat hukum dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka, bagaimana dasar hukum hingga biaya,” jelas Suzanna.