Dua Cawapres Ini Kritik Program Food Estate yang Digaungkan Pemerintah
Melek Pemilu 2024

Dua Cawapres Ini Kritik Program Food Estate yang Digaungkan Pemerintah

Cak imin bakal mengatasi krisis iklim harus dengan etika. Sementara Gibran, mengusulkan program hilirisasi melalui Green Jobs. Sedangkan Mahfud Md sebut food estate program gagal.

CR 29
Bacaan 2 Menit
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md, mengkritik program Food Estate dalam acara debat Cawapres, Minggu (21/1). Foto: CR 29
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md, mengkritik program Food Estate dalam acara debat Cawapres, Minggu (21/1). Foto: CR 29

Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat Calon Wakil Presiden (Cawapres), di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Minggu (21/1). Tema debat keempat kali ini adalah Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Di awal debat, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengkritik program Food Estate yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Food Estate terbukti mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat, dan merusak lingkungan.

“Ini harus dihentikan," kata Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin di panggung debat.

Baca Juga:

Selain itu, Cak Imin secara terang-terangan mengatakan pemerintah mestinya tidak mengandalkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea world) terkait masalah ini.  Baginya, negara harus serius mengatasi masalah krisis iklim.

"Kita harus sadar bahwa krisis iklim kenyataan krisis iklim harus dimulai dengan etika. Sekali lagi etika," kata Cak Imin.

Berbeda, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memaparkan visi dan misinya untuk melanjutkan program hilirisasi dengan menjanjikan green jobs. Menurutnya, hilirisasi bukan hanya di sektor tambang, tetapi juga pada sektor pertanian, maritim hingga hilirisasi digital.

"Indonesia ini negara besar, kita harus bersyukur Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya. Di antaranya kita punya cadangan nikel terbesar di dunia, timah terbesar nomor dua, oleh karena itu program hilirisasi harus dilanjutkan dan diperluas cakupannya," ungkap Gibran.

Tags:

Berita Terkait