Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyiapkan sebuah kejutan untuk menjawab dalil-dalil permohonan praperadilan yang diajukan oleh tersangka suap mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Suroso Atmomartoyo.
Ini diungkapkan oleh tim kuasa hukum KPK yang diwakili oleh Elly Kusumastuti usai sidang pembacaan permohonan praperadilan oleh pihak Suroso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/4). Ia menegaskan bahwa jawaban untuk praperadilan Suroso sudah disiapkan.
“Kita sudah siapkan, tunggu saja kejutannya esok hari (hari ini,-red),” ujarnya.
Dalam sidang ini, Pengacara Suroso, Jonas M Sihaloho menyatakan penetapan kliennya sebagai tersangka suap yang diberikan PT Innospec melalui agennya PT Sugih Interjaya terkait proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) saat suroso menjabat sebagai direktur pertamina periode 2004-2008 tidak sah dan tidak berdasar hukum.
Menurutnya, penetapan tersangka itu tidak didasarkan pada bukti yang cukup. Selain itu, Jonas juga menyebut bahwa KPK telah melanggar ketentuan Pasal 14 ayat (3) huruf a International Covenant on Civil and Political Right (ICCPR) yang telah diratifikasi melalui UU No.12 Tahun 2005.
Ketentuan yang dilanggar adalah aturan bahwa setiap orang yang ditetapkan tersangka pidana berhak diberikan kejelasan mengenai dugaan dan penyebab pemidanaannya. Apalagi, kala menyatakan Suroso sebagai tersangka, KPK justru mengumumkannya ke media massa dan mengabaikan hak Suroso untuk memperoleh informasi resmi dari KPK.
Lebih lanjut, Jonas juga mempertanyakan mengenai status penyidik yang melakukan penyidikan terhadap perkara Suroso.
Perkara yang disangkakan kepada Suroso berawal dari putusan Crown Court at Southwark, Inggris, yang menjatuhkan hukuman pada Innospec Limited atas tindakan konspirasi untuk korupsi di Iraq dan Indonesia berkaitan dengan penyediaan TEL, bahan kimia penting untuk membuat bahan bakar jenis premium.