Hindari Kekerasan Seksual Online, Kaum Wanita Diingatkan Lakukan 8 Hal Ini
Utama

Hindari Kekerasan Seksual Online, Kaum Wanita Diingatkan Lakukan 8 Hal Ini

Media memiliki peran penting dalam memberikan narasi dan perlindungan terhadap kaum perempuan.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit

Guna mengantisipasi terjadinya kekerasan berbasis gender secara online, Chicha mengingatkan kaum wanita untuk melakukan antisipasi di media sosial atau platform percakapan. Setidaknya ada delapan tips sebagai bentuk antisipasi terjadinya kekerasan berbasis gender secara online yakni memisahkan akun pribadi dan akun publik, cek dan atur ulang pengaturan privasi, ciptakan password yang kuat dan aktifkan verifikasi login, dan jangan sembarangan mempecayakan akun kepada aplikasi pihak ketiga.

Kemudian, hindari berbagi waktu pada waktu yang nyata (real time location sharing), Behati-hati dengan URL yang dipendekkan, lakukan data detox, dan jaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau pada laptop pribadi.

Sementara itu, Jurnalis Independen Liston P. Siregar menyatakan bahwa saat ini manusia hidup dalam era information overload. Dengan satu aplikasi berupa google, orang-orang dapat menemukan apapun informasi yang dibutuhkan. Namun informasi ini biasanya didasarkan pada algoritma, di mana orang-orang akan disajikan informasi yang sesuai dengan kata kunci saat pencarian.

Hal ini dinilai menjadi faktor penyebab stigma kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat. Belum lagi beragam pemberitaan yang cenderung merendahkan kaum wanita banyak ditemukan di jejaring media sosial.

Liston lalu menyampaikan kritik terhadap metode pemberitaan media di Indonesia. Menurutnya sebagian besar kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap wanita disajikan oleh media dengan memposisikan korban sebagai pihak yang tersudutkan. Artikel ditulis dengan mengeksploitasi kaum wanita sebagai korban, bukan sebaliknya.

Hukumonline.com

Jurnalis Independen Liston P. Siregar.

Selain itu pada pemberitaan tentang gender di Indonesia, banyak judul yang mengandung klik bait demi mendapatkan banyak views, artikel yang mengeksploitasi wanita, dan tidak fokus pada fakta yang sebenarnya terjadi.

Selayaknya sebuah artikel harus mengandung fakta, bukanlah asumsi. Liston mengingatkan bahwa sebuah artikel yang baik harus terjamin akuntabilitas, akurasi, konteks, informasi bantuan dan kemanusiaan. Jangan menulis artikel dengan menjadikan fisik sebagi obyek, tulislah tanpa prasangka dan kesetaraan.

Tags:

Berita Terkait