Indonesia Dorong Penyelesaian Kode Perilaku Sengketa Laut Cina Selatan
Aktual

Indonesia Dorong Penyelesaian Kode Perilaku Sengketa Laut Cina Selatan

ANT/Fathan Qorib
Bacaan 2 Menit
Indonesia Dorong Penyelesaian Kode Perilaku Sengketa Laut Cina Selatan
Hukumonline
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Pemerintah Indonesia akan terus mendorong percepatan proses perundingan dan penyelesaian kode perilaku (Code of Conduct/CoC) di wilayah sengketa Laut Cina Selatan (LCS), termasuk saat KTT ASEAN di Laos pada September mendatang.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mendorong percepatan proses perundingan dan penyelesaian CoC terkait Laut Cina Selatan. Isu Laut Cina Selatan kemungkinan juga akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT ASEAN," ujar Arrmanatha, Kamis (18/8).

Menurutnya, Pemerintah Indonesia akan terus mendorong penyelesaian code of conduct di wilayah sengketa Laut Cina Selatan, terutama untuk menekankan pentingnya upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan. "Penyelesaian CoC ini sangat penting apalagi dengan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan," kata dia.

Arrmanatha juga menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Indonesia saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China di Vientiane, Laos dalam pertemuan Menlu ASEAN-China telah membahas mengenai proses perundingan CoC Laut Cina Selatan. "Dalam pertemuan terakhir Menlu Indonesia dan China di Vientiane itu hasilnya positif, ada semangat untuk mempercepat proses perundingan CoC," ujarnya.

Selain itu, kata Arrmanatha, pertemuan Menlu ASEAN dan Menlu China di Vientiane, Laos pada Juli lalu juga telah menghasilkan komitmen untuk melaksanakan secara penuh dan efektif Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC).

DOC merupakan sebuah dokumen yang dibuat pada 2002 yang menjadi batu loncatan bagi hubungan ASEAN dan China dalam mengelola isu dan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Empat negara ASEAN yang terlibat dalam sengketa wilayah dengan China di Laut Cina Selatan adalah Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Tags: