Kajati DKI Beri Tips Khusus Bila Ingin Lolos Seleksi CPNS Kejaksaan
Terbaru

Kajati DKI Beri Tips Khusus Bila Ingin Lolos Seleksi CPNS Kejaksaan

Disarankan mulai berlatih soal-soal TPA dan bahasa Inggis dari sekarang; menjaga kesehatan; dan menjadi nilai tambah bila kandidat memiliki pemahaman mengenai KUHP baru.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani. Foto: Istimewa
Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani. Foto: Istimewa

Kejaksaan RI telah mengumumkan kebutuhan 7.846 formasi pada 4 jenis jabatan dalam pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Salah satu formasinya untuk kebutuhan 2.000 Calom Jaksa bakal dibuka tahun ini. Lantas, apa saja yang perlu dipersiapkan oleh kandidat pelamar CPNS Kejaksaan?

“TPA (Tes Potensi Akademik), bahasa Inggris itu basic, kesehatan mesti dijaga. Substansi bagus kalau menguasai, lalu (pemahaman seputar) KUHP baru dan lama akan menjadi nilai tambah,” ujar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Reda Manthovani saat berbincang dengan Hukumonline di kantornya, Kamis (24/8/2023) lalu.

Baca Juga:

Ia menyarankan agar peserta CPNS rajin berlatih mengerjakan soal-soal TPA dalam format waktu yang telah ditentukan. Jangan sampai, kandidat mengerjakan TPA tidak maksimal lantaran terhimpit waktu. Sama halnya dengan soal bahasa Inggris, menurut Reda dapat dilatih mulai sekarang mengerjakan soal-soal berbahasa Inggris.

“Yang jelas ini sekarang kan dites melalui online ya dan lulus atau enggak-nya langsung kelihatan di situ, kalau nilai jelek ya sudah (gugur). Tipsnya latihan TPA terus, karena itu sebenarnya bukan soal pinter gak pinter. Tapi soal bagaimana menjawab dengan format waktu yang ditentukan. Jangan jomplang antar sesi,” ujarnya.

Menurutnya, penguasaan TPA dan bahasa Inggris menjadi modal dasar yang harus dimiliki pelamar agar bisa lulus tes CPNS Kejaksaan RI. Selain menjaga kondisi tubuh tetap sehat juga perlu dipersiapkan dari sekarang. Mengingat dalam serangkaian tes, akan dijumpai tes fisik bagi setiap kandidat.

Selanjutnya, Reda menuturkan dalam tahapan wawancara biasanya akan dijumpai pertanyaan mengenai karya tulis seperti skripsi yang pernah dibuat oleh pelamar. “Skripsinya apa? Itu kemungkinan besar ada (pertanyaan seperti itu, red),” kata dia.

Tags:

Berita Terkait