Ke Mana Perginya Kehormatan?
Tajuk

Ke Mana Perginya Kehormatan?

Ketika suatu strategi pembelaan hukum dilakukan dengan melihat kepentingan terbaik dari seorang tersangka, maka tetap saja semua hal yang dilakukan dalam rangka strategi tersebut mengacu kepada hukum, kode etik dan kepantasan yang diharapkan dilakukan oleh profesi hukum yang terhormat.

RED
Bacaan 2 Menit

 

Kondisi dan keterpurukan kita dalam banyak segi kehidupan bila dibandingkan dengan banyak negara lain, baik itu tingkat kesejahteraan warga negara dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan perlindungan atas kesetaraan dan pluralism kita, tata kelola pemerintahan yang baik, maupun kondisi korupsi yang masih masif, tidak dapat diselesaikan tanpa melakukan proses reformasi yang panjang, melelahkan dan berbiaya mahal.

 

Kita sudah melakukannya hampir 20 tahun, dan rasanya kemajuan kita masih tersendat-sendat, diselingi oleh skandal-skandal yang mencoreng wajah kita sendiri. Proses itu masih akan berjalan terus, karena memang tidak ada jalan lain. Sementara itu berjalan, yang kita butuhkan adalah sesuatu yang sebenarnya mudah dan murah, kalau kita mau. Kita membutuhkan kehormatan sebagai suatu bangsa dan negara, kita membutuhkan keyakinan pada kekuatan bangsa sendiri, dan kita perlu bersama bangkit untuk menunjukkan kepada sesama bangsa sendiri dan dunia luar bahwa kita tidak bisa ditertawakan karena skandal-skandal aneh yang selama ini kita biarkan terjadi di depan mata kita semua.

 

Pergolakan politik karena peristiwa ini pasti akan terjadi. Perimbangan kekuasaan baru akan terjadi. Dan mendekati tahun politik, akan banyak perubahan terjadi yang kita sendiri belum tahu akan berakhir di mana. Yang jelas, biarkan KPK bekerja dengan tenang sesuai dengan kewenangannya. Banyak orang menuduh bahwa KPK terlalu powerful, sehingga harus dibatasi kewenangannya.

 

Itu memang betul bahwa KPK terlalu powerful, karena memang itulah tujuan dibentuknya KPK, yang pada saat ini masih dibutuhkan dan kalau perlu diperkuat lagi untuk menjadikannya lebih efektif. KPK lahir dari rakyat, sehingga kalau KPK kemudian disetir menjadi lembaga yang berpolitik dan main-main dengan menyalah-gunakan kekuasaannya, rakyat tentu akan bangkit untuk menentangnya. Selama rakyat mendampingi KPK, mudah-mudahan itu tidak terjadi, dan kita semua bisa membangkitkan kembali kehormatan bangsa ini.

 

ats - Jakarta, November 2017

Tags: