Logika Rasa:
Komunitas Pencerita Prakarsa Alumni FHUI
Berita

Logika Rasa:
Komunitas Pencerita Prakarsa Alumni FHUI

Belum genap setahun tetapi sudah mendapat kesempatan berkontribusi di acara ASEAN Literary Festival.

RIA
Bacaan 2 Menit
Tim LogikaRasa saat berkumpul. Foto: Istimewa
Tim LogikaRasa saat berkumpul. Foto: Istimewa
Lulusan fakultas hukum berkongsi lalu membentuk firma hukum itu sudah biasa. Tetapi, kalau lulusan fakultas hukum bersepakat membentuk komunitas pencerita, itu baru tidak biasa atau bahkan ‘luar biasa’.

Alkisah, enam anak muda bergelar sarjana hukum berasal dari satu almamater, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) bersepakat membentuk LogikaRasa (LR). Inisiator awalnya adalah Alldo Fellix Januardy (FHUI 2009) dan Muthia Zahra Feriani (FHUI 2009) yang memiliki hobi sama, menulis.

Alldo dan Muthia awalnya ingin berkolaborasi membuat buku dengan judul “(tak) Percaya Cinta”. Keduanya kemudian membentuk tim pada 18 Mei 2014 untuk membantu mewujudkan ide tersebut. Alldo dan Muthia menggandeng Fadiza Afifah (FHUI 2009), Raynov Gultom (FHUI 2009), Willy Kamaludin (FHUI 2010), dan Tri Yuanita Indriani (FHUI 2010) untuk masuk ke dalam tim.

Momen pembentukan tim itulah yang ditasbihkan Alldo dkk sebagai hari jadi LR. Meskipun belum genap setahun usianya, LR ternyata sudah mendapat 'pengakuan' yang ditandai rencana keterlibatan LR dalam ASEAN Literary Festival, 15-22 Maret 2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Ditemui di sebuah kedai kopi di Depok, Muthia bercerita, “makin banyak orang, kita jadi makin gila. Modal nekat juga nih, kita bikin buku ada ilustrasi dan film pendek dari ceritanya. Hehe, mumpung ada sumber daya.”

Merasa harus maksimal dalam melakukan pemasaran, LR yang kala itu bernafaskan penerbit buku indie, menyiapkan sebuah website yang fungsinya akan menjadi pintu informasi. Awalnya, kata Muthia, tim LR menyiapkan nama website www.percayatakpercayacinta.com.

“Tapi teman kita, Yohan, nyaranin nama web-nya jangan dari judul buku. Supaya bisa digunain lagi untuk proyek ke depan katanya,” tutur Muthia.

Lalu, dipilih nama website www.logikarasa.com. Setelah website berkembang, tim LR bersepakat untuk menjadikan LR sebagai komunitas para pencerita. Mengusung semangat menulis yang disertai dengan idealisme pelestarian bahasa Indonesia, saat ini LR setiap harinya aktif memuat tulisan-tulisan baru dari para pengikutnya.

“Proyek tulisan pertama kita di bulan November kemarin itu ada namanya #KepadaTentang. Dan itu ramai banget yang ngirim tulisan ke kita sampai sekarang,” ucap Muthia.

Alldo menambahkan, “gampang sih. Siapa pun bisa kontribusi dengan cara kirimin tulisan mereka ke [email protected].”

Selain itu, imbuh Alldo, LR juga hadir dengan konsep pencerita tetap. Alldo menjelaskan, konsep dari pencerita tetap yang memiliki karakter dan gaya cerita berbeda-beda ini dibuat dengan maksud agar para penikmat LR tidak harus ribet blogwalking ke blog pribadi yang memuat cerita para pencerita.

“Saat ini pencerita tetap kita udah ada beberapa orang. Ada yang emang udah pernah nerbitin buku seperti J.S. Khairen, penulis buku ‘Karnoe’ dan ‘Bunda Lisa’, Karizza Rakmavika, penulis teenlit ‘Secret Admirer’. Ditambah lagi ada blogger-blogger aktif lainnya,” papar Alldo

Diakui Alldo, sebagai sebuah komunitas, sampai sekarang pencerita di LR belum pernah berinteraksi satu sama lain secara langsung. Biasanya, sebut Alldo, paling tim LR akan bertemu dengan penceritanya kalau ada undangan mengisi acara di suatu tempat.

Namun, seperti yang disampaikan Alldo, sudah ada wacana dari tim LR untuk membuat ‘temu-temu lucu’ antara para pencerita yang terbuka pula untuk para pembacanya di ulang tahun pertama LR, 18 Mei mendatang. “Tungguin aja,” ucap Alldo.

“Kita sih pengennya juga tahun ini bisa menerbitkan buku lagi ya. Tapi kali ini isinya tulisan orang-orang yang sudah berkontribusi di LogikaRasa. Nggak cuma gue sama Muthia lagi,” jawab Alldo ketika ditanya apa target dan harapan yang ingin dicapai LogikaRasa tahun ini.

Alldo dan Muthia yang mengaku sangat antusias dan menaruh harapan besar dengan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang diketuai oleh Triawan Munaf bersamaan menyampaikan, “tentunya lebih jauh lagi kita berharap LogikaRasa ini bisa ngasih kontribusi untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia.”
Tags:

Berita Terkait