Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menggelar pemilihan Dekan baru untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan almarhum Prof.Melda Kamil Ariadno. Sesuai jadwal, panitia seleksi calon Dekan telah memutuskan nama-nama calon Dekan yang lolos verifikasi dokumen hari ini, Jumat (3/5). Tiga orang doktor dari jajaran dosen FHUI dinyatakan lolos untuk maju ke tahap seleksi selanjutnya.
Ketua panitia seleksi calon Dekan dipimpin langsung oleh Guru Besar Hukum Pidana FHUI, Prof.Harkristuti Harkrisnowo. Prof.Tuti—begitu ia akrab disapa—menyampaikan nama para calon Dekan FHUI. “Ada tiga orang. Edmon Makarim, Andri Wibisana, dan Arman Nefi,” katanya saat dihubungi hukumonline.
Ketiga calon tersebut masing-masing bergelar doktor dengan bidang keahlian hukum berbeda. Edmon Makarim dikenal sebagai ahli hukum telekomunikasi, media, informatika, dan hak kekayaan intelektual. Selain mengajar, Edmon juga tercatat sebagai Kepala Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi FHUI.
Calon kedua adalah Muhamad Ramdan Andri Gunawan Wibisana. Berdasarkan catatan di laman resmi Universitas Indonesia, Andri adalah ahli hukum lingkungan yang aktif menulis karya jurnal nasional dan internasional. Andri menyabet gelar dosen berprestasi Universitas Indonesia kategori Sosial Humaniora pada tahun 2018 lalu.
Sedangkan Arman Nefi adalah ahli hukum pasar modal yang terlibat aktif dalam banyak aktifitas kemahasiswaan dengan jabatannya sebagai Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia.
Rangkaian proses seleksi untuk calon Dekan FHUI telah dimulai sejak masa pengambilan formulir pendaftaran tanggal 16 April-26 April 2019 bulan lalu. Selanjutnya para pendaftar harus mengumpulkan seluruh syarat administratif pendaftaran secara lengkap dalam rentang 22 April-30 April 2019. Pengumuman calon Dekan yang lolos verifikasi administrasi dilakukan pada tanggal 3 Mei 2019 hari ini.
“Kami berharap yang terpilih memiliki motivasi dan kompetensi untuk membangun Fakultas Hukum UI,” kata Harkristuti.