Sementara menjelang masa berlaku pelarangan ekspor, Ia memperkirakan ekspor bijih nikel pada tahun ini akan sesuai dengan target dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan. Menurut Apriliandi, produksi bijih nikel akan ditujukan bagi kebutuhan pabrik-pabrik milik antam.
“Ekspor nikel untuk tahun depan sudah tidak boleh lagi, namun untuk tahun ini ekspor diperkirakan sesuai dengan yang ditargetkan dalam RKAP, sekitar lebih lima juta ton lebih,” ujarnya.