Penahanan OC Kaligis Diwarnai Kericuhan
Berita

Penahanan OC Kaligis Diwarnai Kericuhan

Anak buah OC Kaligis meminta maaf kepada para pewarta atas insiden di gedung KPK.

NOV
Bacaan 2 Menit
OC Kaligis mengenakan rompi tahanan saat akan berjalan menuju mobil tahanan, Selasa malam (14/7). Foto: RES
OC Kaligis mengenakan rompi tahanan saat akan berjalan menuju mobil tahanan, Selasa malam (14/7). Foto: RES

Setelah diperiksa sekitar enam jam, OC Kaligis akhirnya ditahan di rumah tahanan (Rutan) KPK cabang Denpom Guntur. OC Kaligis yang mengenakan rompi tahanan dibawa petugas ke mobil tahanan. Sempat terjadi kericuhan antara pewarta dan sejumlah advokat dari kantor hukum OC Kaligis ketika advokat senior ini akan dibawa mobil tahanan.

Bermula ketika sejumlah anak buah OC Kaligis membentuk barikade di sepanjang tangga lobi KPK. Para pewarta yang telah menunggu OC Kaligis sudah membuat kesepakatan dengan salah seorang anak buah OC Kaligis agar OC Kaligis dapat memberikan pernyataan. Sesuai kesepakatan hanya akan ada tiga advokat yang mendampingi OC Kaligis berbicara.  

Entah mengapa, tiba-tiba sejumlah anak buah OC Kaligis lainnya ikut mengerumuni OC Kaligis, sehingga para pewarta terhalang dan tidak bisa mengambil gambar. Suasana pun memanas yang disertai saling sikut antara pewarta dan anak buah OC Kaligis. Hingga akhirnya ada seseorang yang meneriakkan, "Wartawan preman".

Suasana semakin tidak terkendali. Para pewarta mencari asal suara yang diketahui bersumber dari salah seorang anak buah OC Kaligis. Kericuhan pun tak terhindarkan. Terjadi baku hantam antara para pewarta dengan anak buah OC Kaligis. Akibatnya, kamera fotografer skalanews.com, Deni Hardimansyah rusak.

Deni mengaku dirinya sedang mengambil foto OC Kaligis ketika kericuhan mulai terjadi. Ia disikut seorang anak buah OC Kaligis berkemeja putih dan terjebak dalam kerumunan. "Terus ada yang teriak 'Wartawan preman'. Posisi saya tetap di situ untuk mengambil gambar. Tahu-tahu kamera saya sudah patah," katanya di Gedung KPK, Selasa (14/7).

Setelah kejadian itu, salah seorang anak buah OC Kaligis, Afrian Bondjol langsung meminta maaf dan menawarkan perdamaian. Proses mediasi berlangsung antara Deni dan Afrian di ruang konferensi pers KPK. Deni yang dimediasi sejumlah wartawan, termasuk fotografer hukumonline Resa Esnir melakukan pembicaraan dengan Afrian.

Menurut Deni, mediasi berjalan lancar dan Afrian bersedia meminta maaf di hadapan para pewarta. Secara pribadi, Deni menyatakan dirinya sudah memaafkan tindakan anak buah OC Kaligis. "Kalau ingin mengganti full, oke saya maafkan. Tapi, kalau teman-teman yang lain (mau bawa ke jalur hukum) saya tidak tahu," ujarnya.

Atas insiden ini, Afrian yang mewakili kantor OC Kaligis menyampaikan permintaan maafnya kepada para pewarta. Afrian memilih jalan damai dan bersedia mengganti kerugian yang dialami Deni akibat insiden tersebut. Ia mengatakan sudah berbicara empat mata dengan Deni mengenai ganti kerugian.

"Mengenai ganti kerugian sudah saya bicarakan, tidak perlu saya ungkapkan di sini dan kita sudah salaman. Harapan saya tentu untuk ke depannya komunikasi kita bisa lebih bagus tanpa harus ada insiden seperti tadi. Mungkin itu saja permintaan maaf dari saya mewakili adik-adik saya dari kantor hukum OC Kaligis & Associates," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, OC Kaligis ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Tripeni Irianto Putro, dua hakim PTUN Medan, dan seorang panitera PTUN Medan. OC Kaligis diduga menyuap hakim bersama-sama anak buahnya, M Yagari Bhastara Guntur alias Gary.

Tags: