Pentingnya Memahami Teknik Wawancara Klien Bagi Advokat
Berita

Pentingnya Memahami Teknik Wawancara Klien Bagi Advokat

Advokat diingatkan untuk tidak mempertaruhkan reputasi sebagai advokat hanya karena mempertahankan klien yang tidak reasonable.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit

Pertama, melakukan riset. Ipop menegaskan bahwa dalam memasarkan jasanya seorang advokat harus melakukan riset. Riset bertujuan untuk mengetahui potensi klien, kebutuhan klien, dan perusahaan klien, atau produk apa yang dipasarkan.

“Lakukan homework riset dulu masalahnya apa, bisnis sehari-hari mereka apa, itu langkah persiapan untuk mengerti dahulu potensi klien seperti apa supaya nyambung pas kita jual jasa,” jelasnya.

Kedua, practice golden silent. Dalam resep ini, Ipop menyebut bahwa advokat tidak harus selalu banyak berbicara. Advokat dituntut untuk menjadi pendengar yang baik, dan memberikan waktu kepada klien untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan persoalan yang tengah dihadapi. Dalam konteks ini, advokat juga harus mengetahui saat yang pas untuk menawarkan gagasan atas persoalan yang telah dihadapi oleh klien.

“Ada practice golden silent, jadi intinya bukan berarti harus banyak ngomong, silent itu baik supaya bisa mendengarkan lebih baik, listening is more, talking less work. Kita pasti instingya saat coba menjual gagasan juga harus menyampaikan dengan satu manner dan pattern yang efektif, tidak melulu bicara tanpa stop, harus mendengarkan,” tambahnya.

Ketiga, melakukan persiapan meeting. Saat melakukan sesi wawancara bersama klien, advokat harus melakukan persiapan, salah satunya menyiapkan beberapa pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut akan didapatkan jawaban untuk membantu situasi dan kondisi calon klien sekaligus menjadi bekal untuk diri sendiri.

Keempat, improvisasi. Dalam sesi meeting bersama klien, improvisasi dibutuhkan untuk menghadapi klien tertentu seperti klien yang tidak terbuka atau klien yang terlalu memonitor saat meeting.

“Kalau bicara dengan klien yang sudah bertahun-tahun jadi klien, keterbukaan itu besar tanpa ada yang ditutupi. Kalau klien tidak kenal secara personal dan disuruh atasan dan tidak jujur, pertama-tama harus menjadi be a good listener, dengerin sebanyak apa dia cerita, siapkan pertanyaan dan ajukan pertanyaan dalam timing dan waktu yang baik. Dan ingat, jangan mempertaruhkan reputasi anda sebagai advokat hanya karena mempertahankan klien yang tidak reasonable,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait