Perjanjian BBNJ, Upaya Dorong Perlindungan dan Pemanfaatan Laut Global
Terbaru

Perjanjian BBNJ, Upaya Dorong Perlindungan dan Pemanfaatan Laut Global

Indonesia memiliki posisi mendukung secara penuh pengadopsian Perjanjian BBNJ demi mendorong percepatan konservasi lingkungan laut dan pemulihan laut.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

“Indonesia, berkomitmen untuk turut berkolaborasi meningkatkan pemahaman kita terkait sumber daya hayati di laut bebas dan siap berkolaborasi melakukan peningkatan kapasitas demi kemaslahatan bersama,” sambung Arrmanatha saat mewakili Indonesia pada Intergovernmental Conference on Conservation and sustainable use of marine biological diversity beyond areas of national jurisdiction (IGC-BBNJ) di Markas Besar PPB, New York.

Guna meningkatkan keterlibatan negara berkembang dalam pemanfaatan lestari sumber daya genetik di laut internasional, Indonesia telah menunjukan komitmen tingginya dalam berbagai sesi negosiasi perjanjian BBNJ. Secara aktif, Tim Nasional Indonesia berperan dalam perundingan agar memastikan agar posisi Indonesia terakomodir dalam perjanjian.

Adapun Tim Nasional Indonesia terdiri atas negosiator dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perwakilan Tetap Republik Indonesia di New York, dan sejumlah pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Pusat hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut.

Tim Nasional Indonesia mendorong aktif supaya bioteknologi menjadi aspek tak terpisahkan dari alih teknologi kepada negara berkembang. Meski terdapat tantangan negara maju pada awalnya, usulan tersebut akhirnya diterima sidang menyusul intervensi dari delegasi Indonesia. Tim Nasional Indonesia turut mengikutsertakan kalangan akademisi dari Universitas Padjadjaran, Universitas Parahyangan, dan Universitas Indonesia.

Bukan hanya berjuang demi kesetaraan kesempatan bagi negara berkembang, Indonesia disebut telah berhasil memastikan sumber daya genetik terbesar di laut seperti ikan yang dimanfaatkan pada aktivitas bioteknologi tak dikecualikan dari rezim pembagian keuntungan atau manfaat bagi semua negara, terutama negara berkembang.

Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara langsung berbatasan dengan laut bebas juga dengan gigih memastikan agar tidak dikecualikan dari proses konsultasi pelaksanaan aktivitas di laut bebas. Indonesia dengan keras menentang pelaksanaan aktivitas pada laut bebas yang dilakukan tak bertanggung jawab dan tidak konsultatif dengan negara di sekitar lokasi pelaksanaan aktivitas di laut bebas.

"Kami berharap momentum adopsi perjanjian BBNJ ini menjadi stepping stone penguatan diplomasi maritim Indonesia dan mempercepat pengembangan Industri Bioteknologi di Indonesia," ungkap Deputi Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, selaku pimpinan delegasi Indonesia pada 5th Resumed Session IGC-BBNJ.

Ia berharap supaya soliditas dan kegigihan yang telah dilakukan Tim Nasional Indonesia selama negosaisi dapat terus berlanjut dengan rencana aksi yang terukur untuk implementasi. “Pekerjaan rumah kita bertambah. Saya harap soliditas ini dipertahankan. Dalam 3 bulan kita harus bisa susun implementasi regulasi, riset, keterlibatan sektor bisnis, dan diplomasi yang terukur,” ujarnya.

Kemenko Marves bakal kembali mengkoordinasikan Tim Nasional Indonesia BBNJ dalam menyusun langkah-langkah strategis implementasi ketentuan perjanjian BBNJ. Disampaikan pula pengadopsian perjanjian BBNJ ini jadi bukti langkah strategis Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya sebagai representatif negara pulau dan kepulauan. ”Ke depan, Indonesia akan terus memerankan peran krusial dalam berbagai diskusi multilateral di forum lain.”

Tags:

Berita Terkait